jpnn.com - BANDUNG - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di bidang kelautan dan perikanan. Pasalnya, meski didukung dana APBN yang besar, pemerintah tidak mampu mewujudkan kesejahteraan bagi nelayan.
Hal ini disampaikannya di hadapan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharief Cicip Sutardjo dalam acara Seminar Nasional Peringatan World Oceans Day, di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/6). Acara tersebut juga dihadiri oleh calon presiden usungan PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi.
BACA JUGA: Ketemu Trimedya Jelang Debat Capres, Hadar: Saya Hanya Say Hello
"Mohon maaf, tapi selama 10 tahun ini kelautan kita menurun. Padahal waktu saya presiden atau wakil presiden, kami tidak pernah melupakan nelayan," kata Megawati, Rabu (11/6).
Mega menambahkan, saat ini ikan-ikan di wilayah Indonesia banyak yang dicuri nelayan asing. Seharusnya, pemerintah mengantisipasi masalah tersebut dengan mempersiapkan aparat yang mampu bereaksi cepat melakukan pencegahan.
BACA JUGA: Jokowi Bantah Kunjungi Jabar Gara-Gara Elektabilitas Rendah
Mendengar kritik-kritik dari Mega, Cicip yang duduk bersebelahan dengan Jokowi hanya bisa tersenyum. Saat gilirannya bicara, barulah Cicip membantah apa yang disampaikan Mega.
Menurutnya, di bawah pemerintahan SBY, sektor perikanan justru mencatat perkembangan yang sangat signifikan. Salah satu indikatornya, menurut politisi Golkar ini, adalah nilai ekspor yang mencapai Rp 308 triliun.
BACA JUGA: Mulai Distribusikan Surat Suara, KPU Tetapkan DPT Pilpres Jumat Besok
"Sepuluh tahun lalu konsumsi perikanan kita juga hanya 18 kilogram perkapita pertahun, sekarang 35 kilogram perkapita pertahun," paparnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buat Blunder saat Debat, Jokowi Disarankan Belajar Tata Negara
Redaktur : Tim Redaksi