Di Depan Pendukung, Kiai Ma'ruf Sebut Ada Capres Tak Direstui Allah

Kamis, 28 Maret 2019 – 18:39 WIB
KH Ma'ruf Amin (nomor 2 dari kiri) saat menghadiri Harlah ke-96 NU di Alun-alun Wonosobo, Rabu (27/3). Foto: Tim KMA

jpnn.com, YOGYAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menyebut ada calon presiden yang tidak diberkahi Allah SWT. Dalam pidatonya saat berkampanye di Yogyakarta, Kamis (28/3), Kiai Ma'ruf menceritakan bahwa Joko Widodo alias yang berani mengambil ulama sebagai pasangannya.

"Beliau memang perlu dukungan ulama, tetapi juga menggandeng ulama sebagai wakil presidennya, alhamdulillah. Jadi Pak Jokowi mengambil ulama sebagai wakil presiden, itu dengan izin Allah, kalau enggak, enggak bisa. Kapan ulama diajak sebagai calon wakil presiden, engggak ada," ucap Kiai Ma'ruf di Mlangi, Yogyakarta, Kamis (28/3).

BACA JUGA: Kampanye di Bantul, Maruf Amin: Memilih Pemimpin Wajib Hukumnya dalam Islam

Dia lantas bicara mengenai sekelompok orang yang melalui Itjima Ulama, mencari nama calon presiden dan wakil presiden, yang akan diusulkan bisa maju di Pilpres 2019.

Forum musyawarah itu menghasilkan nama Prabowo Subianto sebagai calon presiden berdampingan dengan salah satu di antara Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau ustaz Abdul Somad Batubara.

BACA JUGA: Master C19 Portal KMA: Abah Punya Konsep Majukan Yogyakarta

BACA JUGA: Survei CSIS: Jarak Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi Masih Besar

Namun, Prabowo tidak mengambil nama itu, melainkan memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya. Sandi seorang pengusaha dan ketika itu masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI.

BACA JUGA: Kiai Maruf Teken Prasasti Bersatu Hati Membangun Negeri di Yogyakarta

"Bahkan ada kelompok, yang mengusulkan melalui Itjima Ulama supaya mengambil wakilnya ulama. Eh, enggak mau. Malah mengambil bukan ulama, pengusaha. Betul atau tidak? Berarti tidak diizinkan oleh Allah (menggandeng ulama), sudah diusulkan," kata Ma'ruf.

Dia pun melihat, Jokowi tidak pernah ada yang mengusulkan para ulama. Hanya menawarkan kader-kader Nahdlatul Ulama (NU) yang bisa saja menjadi opsi pilihannya.

"Pak Jokowi enggak ada yang usul, cuma menawarkan saja. Eh, mengambil ulama. Berarti Pak Jokowi mencintai ulama," tandas ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KMA: NU Akan Terus Menjaga NKRI


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler