jpnn.com, MELBOURNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan solidaritas dengan Palestina serta menyerukan penghentian genosida di Jalur Gaza, dalam KTT Khusus ASEAN-Australia yang berlangsung di Melbourne pada 4-6 Maret 2024.
“Presiden kembali menekankan pentingnya gencatan senjata dan ajakan untuk terus memberikan dukungan kepada UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina),” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam transkrip keterangan persnya, Rabu.
BACA JUGA: Jokowi Meninggalkan Indonesia, Lalu Tunjuk Sosok Ini Sebagai Penggantinya, Siapa?
Dalam sesi kedua KTT yang mengangkat tema “Our Vision for the Region and Addressing Shared Challenges”, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya negara-negara ASEAN dan Australia terus menghormati hukum internasional.
“Rule based order harus ditegakkan tanpa standar ganda, dan tidak boleh ada negara yang di atas hukum,” ujar Retno, merujuk pada pernyataan Jokowi.
BACA JUGA: Sambut Ramadan, Jokowi Sebut Harga Beras di Pasar Sudah Turun
Terkait situasi geopolitik, Presiden Jokowi mendorong ASEAN dan Australia terus memperkuat semangat dan paradigma kerja sama agar tidak terjadi penurunan kepercayaan.
“Kerja sama yang sifatnya inklusif sangat penting agar tercipta strategic trust. Presiden juga berharap Australia dapat menjadi jembatan kerja sama ASEAN dengan PIF (Forum Negara-negara Kepulauan Pasifik) dan dengan IORA (Asosiasi Negara-negara Lingkar Samudera Hindia),” tutur Retno.
BACA JUGA: Pengamat: Pemerintahan Prabowo-Gibran Akan Jadi Kabinet Lanjutan Jokowi
KTT Khusus ASEAN-Australia diselenggarakan untuk memperingati 50 tahun kemitraan kedua pihak.
Australia merupakan mitra dialog pertama ASEAN dan juga merupakan mitra pertama yang memiliki Kemitraan Strategis Komprehensif dengan ASEAN.
ASEAN (perhimpunan negara-negara di Asia Tenggara) yang didirikan pada 8 Agustus 1967 saat ini beranggotakan 10 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam.
ASEAN secara prinsip telah menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11 dan memperbolehkan negara itu untuk mengikuti semua pertemuan ASEAN, termasuk pada tingkat kepala negara/pemerintahan. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif