Di Depan Senawangi, Bamsoet Punya Harapan Besar Pada Wayang Indonesia

Rabu, 06 Oktober 2021 – 16:41 WIB
Ketua MPR Bamsoet saat menerima kunjungan pengurus Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) di Jakarta, Selasa Rabu (6/10) Foto: dok Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankan pentingnya menjadikan Indonesia sebagai rumah wayang dunia.

Hal itu diungkapkan pria yang akrab disapa Bamsoet saat menerima kunjungan pengurus Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) di Jakarta, Selasa Rabu (6/10).

BACA JUGA: Bamsoet Bilang Begini Soal Usulan Utusan Golongan Masuk Keanggotaan MPR Kembali

Menurut dia, Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap penyelenggaraan forum budaya dunia, World Culture Forum (WCF).

Dia juga menegaskan penyelenggaraan WCF yang digagas pemerintah Indonesia bersama Unesco sejak 2013 lalu itu harus tetap berjalan, meski bergulir setiap dua sampai tiga tahun sekali.

BACA JUGA: Pandangan Bamsoet Tentang Buku Karya Yoseph Umarhadi

"Indonesia harus tetap menjadi pemimpinnya," ujar Bamsoet.

Adapun pengurus Senawangi yang hadir antara lain, Ketua Umum Suparmin Sunjoyo, Sekretaris Sumari, Ketua Bidang Hubungan Internasional Nurrachman Oerip, Ketua Bidang Humas dan Kemitraan Eny Sulistyowati, dan Sekretaris I Imira Dewi.

BACA JUGA: Bu Risma Marah-marah, Bamsoet Beri Pesan Ini, Biar Rileks

Bamsoet memaparkan, pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah World Culture Forum (WCF) tidak lain karena kekayaan seni dan budaya yang terbesar di Indonesia.

Berdasarkan laporan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2020, Indonesia memiliki 2.907 cagar budaya dengan 439 museum.

Indonesia juga memiliki 5 daftar warisan dunia kategori budaya yang diakui Unesco antara lain, komplek Candi Borobudur, komplek Candi Prambanan, Situs Manusia Purba Sangiran, Lanskap Budaya Bali: Sistem Subak sebagai perwujudan filosofi Tri Hita Karana, dan Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto.

Sementara untuk warisan budaya tidak benda dan daftar praktek pengamanan yang ditetapkan Unesco, hingga 2019 jumlahnya mencapai 10 warisan. Di antaranya tiga genre tari tradisional di Bali, Tas Noken, Tari Saman, Angklung, Batik, Keris, Pertunjukan Wayang, Pinisi, dan Pencak.

Ada juga Pendidikan, Pelatihan Warisan Budaya Tak Benda Batik untuk Siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan Mahasiswa Politeknik, bekerjasama dengan Museum Batik Pekalongan.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, khusus untuk wayang, sebagaimana tercatat dalam data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Indonesia memiliki 18 jenis wayang.

Antara lain wayang Kulit Purwa, Wayang Golek Sunda, Wayang Orang, Wayang Betawi, Wayang Bali, Wayang Banjar, Wayang Suluh, Wayang Palembang, dan Wayang Beber.

"Dengan menjadikan Indonesia sebagai 'Rumah Wayang Dunia' kita turut melestarikan kebudayaan wayang," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Pimpin Upacara Pemakaman Sabam Sirait


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler