Di Hadapan Kongres AS, Presiden Ukraina Minta Bantuan Lagi, Begini Kalimatnya

Kamis, 17 Maret 2022 – 05:21 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Foto: ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service-via Reuters TV/Handout/hp.

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy kembali meminta bantuan kepada Amerika Serikat (AS) untuk melindungi negaranya dari invasi Rusia.

Hal ini disampaikan Zelenskiy di hadapan anggota Kongres AS, Rabu (16/3).

BACA JUGA: AS Akan Bertemu Uni Eropa dan NATO, Zelenskiy Sudah tak Peduli

Zelenskiy mendorong AS untuk memberlakukan zona larangan terbang di wilayah udara Ukraina untuk pesawat Rusia.

"Rusia telah mengubah langit Ukraina menjadi sumber kematian bagi ribuan orang," kata Zelenskiy, dikutip dari Reuters, Rabu (16/3).

BACA JUGA: Terinspirasi Konflik Rusia dan Ukraina, Kasyara Beri Pesan Damai Lewat Peace The World

Dia juga meminta pesawat dan sistem pertahanan untuk menghadapi serangan pasukan Rusia.

Tidak hanya itu, Zelenskiy juga meminta AS agar mendorong berlakunya sanksi ekonomi yang lebih besar terhadap negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.

BACA JUGA: Inilah Batalion Ukraina Paling Menakutkan, Ada Unsur Israel dan Nazi

"Apakah saya berlebihan jika meminta zona larangan terbang di atas Ukraina untuk menyelamatkan orang-orang?" ucap Zelenskiy.

AS sepakat untuk memberikan bantuan militer dan pesawat terbang yang lebih banyak.

Mereka juga berkomitmen untuk memperketat hukum tentang hak asasi global.

Sayangnya, AS kembali menolak permintaan zona larangan terbang di wilayah udara Ukraina.

Sebab, anggota Kongres AS menilai zona larangan terbang akan memicu risiko perang yang lebih besar karena Rusia memiliki senjata nuklir.

Sebelumnya, Zelenskiy telah mengajukan permintaan zona larangan terbang kepada AS dan NATO, tetapi ditolak.

Nato mengaku khawatir jika memberlakukan zona larangan terbang karena mereka harus menembak jatuh pesawat Rusia yang melintasi wilayah udara Ukraina.

Artinya, NATO dan AS harus berpartisipasi secara langsung dalam perang tersebut.

“Kalau kami melakukan itu, bisa perang besar di Eropa yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Jumat (4/3). (mcr9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Elon Musk Ganti Nama Setelah Tantang Vladimir Putin, Begini Alasannya


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler