jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputi mengingatkan semua pihak memaknai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan tindakan gotong royong.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan pembinaan ideologi Pancasila kepada para menteri dan pejabat tinggi.
BACA JUGA: BPIP Dorong Mahasiswa jadi Garda Terdepan Implementasikan Nilai Pancasila
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan pembinaan ideologi Pancasila (PIP) kepada para pemangku kebijakan atau eksekutif melalui program Eksekutif Nasional (PIP-PEN) 2023 di Museum ANRI, Jakarta, Selasa (12/9).
Sebanyak 186 peserta yang terdiri dari para menteri koordinator, menteri, pejabat setingkat menteri, kepala LPNK, dan pejabat pimpinan tinggi perwakilan kementerian atau lembaga mengikuti kegiatan yang berlangsung hingga Rabu (13/9).
BACA JUGA: BPIP Optimalkan PIP dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi Lewat Kampus Merdeka
Kegiatan tersebut juga diikuti sekretaris daerah di 38 provinsi di seluruh Indonesia, perwakilan rektor PTN, dan perwakilan partai politik.
“Kalian itu mbok ya jadi pemimpin di tempatnya masing-masing dan bekerja sama dengan yang lainnya," kata Megawati mengawali arahannya.
BACA JUGA: BPIP Siap Gelar Penganugerahan Ikon Prestasi Pancasila dan Kirab, Catat Tanggalnya
Presiden Ke-5 RI itu juga menekankan para pemimpin di lingkup pemerintahan harus selalu bersatu padu dalam membangun bangsa dan negara, sejalan dengan cita-cita Bangsa Indonesia dan mengamalkan Pancasila dengan penuh penghayatan.
“Sekarang egosentris itu berjalan lho ke mana-mana. Padahal kementerian itu seharusnya bersatu padu untuk membangun bangsa dan negara," kata Megawati.
Menurut Megawati, saat ini Pancasila perlu digaungkan agar dimaknai dan dijalankan para generasi penerus.
Sebab, Pancasila yang menjadi dasar kokohnya bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita yang paripurna.
“Kita yang sebenarnya punya Pancasila, tidak mengharhgai Pancasila itu sendiri. Padahal luar negeri mendambakan, seperti apa yang diomongkan Bung Karno di To Build The World A New," terang Megawati.
Ketua Umum PDIP itu pun mengajak ratusan peserta yang hadir untuk merenungkan perjuangan para pahlawan dalam mewujudkan Indonesia merdeka.
"Coba enggak malu kalian setelah dimerdekakan oleh para pejuang yang berani mati. Lihat di taman makam pahlawan, ada nisan yang tidak bernama. Bagi dia, adalah Indonesia merdeka. Tidak malukah kalian sudah dimerdekakan oleh mereka juga," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati membakar semangat juang para menteri dan pemimpin lembaga agat selalu bekerja keras demi mencapai menjadi negara maju yang paripurna.
“Kalau kita benar-benar bekerja keras untuk membangun bangsa dan negara kita, Indonesia itu menjadi salah satu negara ASEAN yang akan melompat menjadi negara maju. Selain itu, negara barat akan mengalami apa yang bapak saya omongkan adalah pasang surut," ujar Mega.
Megawati menegaskan Pancasila merupakan ideologi yang universal untuk menciptakan dan menjaga perdamaian dan kesejahteraan masyarakat di dunia.
“Didikan Bapak saya sudah masuk ke hati nurani saya bahwa Pancasila itu menutut saya salah satu ideologi alternatif, bukan hanya bagi bangsa kita, tetapi bagi bangsa-bangsa di dunia," tegasnya.
"Itulah mengapa, tadi juga disebutkan, mengapa bapak saya, pidatonya saja didengarkan oleh PBB. Lalu setelah itu dijadikan Heritage of The World, yang artinya siapapun boleh memakai bahan dari pidato itu," imbuh Megawati menegaskan.
Megawati lantas menceritakan cita-cita Bung Karno untuk Bangsa Indonesia sembari beromantisme mengenang masa kecilnya bersama bapak proklamator tersebut.
“Dulu, Bung Karno bilang gini, kalau merdeka, kita itu bukan merdeka sendiri, tetapi merdeka kita itu adalah sebagai sebuah jembatan emas,"
Waktu itu, kata Megawati, dia sempat bertanya kepada sang ayah terkait hal tersebut.
"Saya tanya, bapak kalau jembatannya emas ke sananya itu apa? Ya, kamu bisa bayangin kan? Rumahnya juga emas, wah saya pikir Indonesia kok hebat banget. Coba bayangkan. Itu adalah cita-cita, inspirasi Bung Karno," tuturnya.
Megawati juga menitipkan pesan kepada para menteri dan pejabat tinggi agar menjadi pemimpin yang benar dan bersih, serta selalu ingat dan memaknai sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.
“Ke depan ini, saya minta kepada kalian berhenti yang namanya korupsi, karena itu buang uang negara. Kedua, jual jabatan," tegas Megawati berpesan.
"Kalau demi bangsa dan negara. Kalau perlu datang ke kepala desa. Datang. Yang suka turun siapa aja sih ke daerah? Pemimpin-pemimpin kita itu piye sih? Bisanya mejeng. Ini kritik membangun lho. Saya tidak kritik orang. Saya mengkritik kerjanya," kritik Mega.
Sebagai informasi, kegiatan yang dilaksanakan ini mengangkat topik, antara lain manivestasi dari aktualisasi TRISAKTI Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari atau mandiri di bidang ekonomi, serta berkepribadian dalam bidang kebudayaan.(mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi