jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa kesal sumber daya alam milik Indonesia dijual mentah ke luar negeri tanpa melalui proses industri.
Jokowi mengatakan dirinya fokus melakukan industrilisasi dan hilirisasi untuk mencegah Indonesia menjual sumber daya alam secara mentah.
BACA JUGA: Jokowi: Bapak, Ibu Masih Bisa ke Restoran, 19.700 Orang Meninggal Setiap Hari karena Kelaparan
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri sambutan pada acara United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023 yang digelar di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (29/9).
Jokowi yang baru saja melakukan kunjungan ke Buton, Sulawesi Tenggara, mengaku kaget dengan ekspor aspal di sana.
BACA JUGA: Jokowi Dinilai Berhasil Wujudkan Transparansi Informasi Lewat Transformasi Digital
"Saya kemarin juga check di Buton, kenapa, sih, kita masih impor aspal? Data yang saya terima kira-kira 5 juta ton per tahun. Kita punya aspal, kok, ternyata enggak ada instustrinya, baru satu yang 100 ribu per tahun, kita malah impor. Ini apa-apaan, kesalahan-kesalahan ini harus dihentikan," kata Jokowi.
Eks gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan Indonesia berpuluh-puluh tahun hanya bisa menjual bahan mentah ke luar negeri. Dia mengaku ingin menyetop itu.
BACA JUGA: Datang di Acara Bank Asing, Jokowi Didampingi 2 Menteri Ini, Lihat
Jokowi menyontohkan baru bisa menyetop ekspor nikel.
"Nikel setop (ekspor) ramai orang datang kepada saya, pak, hati-hati, pak, ini nanti ekspor kita bisa anjlok karena bapak hentikan nikel," kata Jokowi menirukan pesan seseorang saat menghentikan ekspor nikel.
Jokowi menyampaikan pada masa lalu, Indonesia mengekspor nikel dengan keuntungan USD 1,1 juta atau Rp 15 triliun.
"Begitu kita hentikan, coba kita check USD 20,9 juta, meloncat dari USD 1,1 juta ke USD 20,9 juta. Dari kira-kira Rp 15 triliun ke Rp 350 trilun. Baru nikel, nanti kita setop lagi timah, tembaga, kita setop lagi bahan-bahan mentah yang kita ekspor," jelas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambangi Maluku Utara, Jokowi Pastikan Penyaluran BLT BBM di Kawasan Ini Aman
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga