jpnn.com - TANGERANG - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani optimistis, pada 2018 mendatang investasi di bidang layanan finansial dan teknologi (Fintech) akan menembus USD 8 miliar.
Rosan mengatakan, pertumbuhan layanan keuangan berbasis teknologi digital telah menghadirkan alternatif dalam memberi akses keuangan bagi masyarakat, yang bermukim di wilayah terpencil dan belum terjangkau jasa layanan perbankan.
BACA JUGA: ASDP Cabang Aceh Tingkatkan Kualitas Layanan Penyeberangan
“Pada 2008 investasi di Fintech masih sekitar USD 900 juta. Pada 2013 jumlahnya meningkat menjadi USD 3 miliar, dan pada 2018 mendatang akan mencapai USD 8 miliar,” kata Rosan di sela penyelenggaraan IFFC, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang, Selasa (30/8).
Acara yang juga dihadiri oleh Presiden Jokowi itu, Rosan mengatakan, peranan Fintech pada industri jasa keuangan global cukup signifikan, terutama dalam menciptakan momentum pertumbuhan inklusi keuangan.
BACA JUGA: Ribuan Izin Usaha Pertambangan Bermasalah, Nih Datanya
Namun, dia mengingatkan perlunya sebuah ekosistem yang benar, mulai dari regulasi, masyarakat, funding, kultur, hingga environment agar industri ini bisa berkembang sesuai yang diharapkan.
“Jadi, itu menjadi sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan satu sama lainnya. Dengan adanya sebuah kesatuan, saya yakin semuanya bisa bertumbuh, berkembang secara sehat. Memang, di Indonesia Fintech masih berada pada tahap awal, jadi kalau penyesuaian dari sisi regulasi adalah sesuatu yang normal,” tandas Rosan. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Dari Jakarta Citilink Bakal Terbangi Rute Papua
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suzuki Sasar Keluarga Muda Surabaya
Redaktur : Tim Redaksi