Di Konferensi Negara Islam, Pejabat Kemenag Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama

Rabu, 16 Februari 2022 – 04:19 WIB
Pejabat Kemenag menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyampaikan beberapa strategi Indonesia dalam menjaga keharmonisan sosial dan lebih mendukung perdamaian dunia.

Strategi itu disampaikan dalam pertemuan Sidang Dewan Eksekutif Konferensi Menteri-Menteri Wakaf dan Urusan Agama Islam Negara-Negara Islam, yang diselenggarakan di Kairo, Mesir, Senin (15/2).

BACA JUGA: Said Abdullah PDIP Mengkritisi Fatwa Haram Soal Wayang, Poin 4 Singgung MUI, Kemenag dan BNPT

Kamaruddin mengungkapkan, meskipun mayoritas penduduknya (sekitar 87%) pemeluk agama Islam, Indonesia bukanlah negara Islam teokratis maupun negara sekuler. 

"Indonesia bukan negara agama, tetapi agama memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," tutur Kamaruddin.

BACA JUGA: Heboh Ceramah Oki Setiana Dewi soal KDRT, Kemenag Bilang Begini

Sejak dulu, lanjut Kamaruddin, seluruh penduduk memiliki kesadaran akan pentingnya persatuan bangsa untuk pembangunan yang mutualistik.

Di masa lalu, Indonesia memiliki sejarah kolonialisme. Hanya dengan bersatu, Indonesia mencapai kemerdekaan hingga sekarang.

BACA JUGA: Kemenag Godok Regulasi Baru soal Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan

"Kesadaran ini kemudian diwujudkan dalam kesepakatan bersama tentang rukun Pancasila, UUD 1945, dan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Setelah itu, terus dilakukan upaya untuk menjaga kerukunan bermasyarakat dan berbangsa," papar Kamaruddin.

Selain peraturan negara, ada ikatan peraturan sosial yang lebih kuat, atau disebut kearifan lokal, yang mengikat seluruh masyarakat secara sosial

Selanjutnya, ada upaya struktural yang dilakukan untuk merawat kerukunan yang ada, yakni dengan membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Forum ini telah dibentuk di 34 provinsi dan sekitar 510 kabupaten dan kota.

"Fungsinya adalah membantu menjaga kerukunan antarumat beragama dan meningkatkan kerja sama antarumat beragama di Indonesia serta memberikan kesempatan," tutur Kamaruddin.

Sementara dalam tataran yang lebih luas, Indonesia juga terlibat dalam perdamaian dunia. Selain aktif dalam dialog lintas agama dan multinasional, Indonesia telah mengekspor pengalaman mengelola keragaman agama dan budaya ke ranah global.

Ini, lanjut Kamaruddin, merupakan strategi global yang dilakukan Indonesia untuk terlibat menjaga perdamaian dunia.

Indonesia juga melakukan  penguatan Islam rahmatan lil alamin atau moderasi beragama, sebagai cara strategis untuk kerukunan umat beragama.

Selanjutnya, penguatan peran masyarakat sipil berbasis agama seperti Nahdlatul Ulama dalam proses perdamaian di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir.

Sidang yang diadakan di Kairo ini dipimpin Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Syeikh Abdul Lathif Alu al-Syaikh. Hadir dalam pertemuan tersebut secara luring, Menteri Wakaf Mesir selaku tuan rumah; Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi; Menteri Agama Pakistan; Menteri Agama Gambia; Dubes Maroko di Kairo, mewakili Menteri Wakaf Maroko; dan Dirjen Kementerian Wakaf Yordania. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler