BACA JUGA: Warga Afsel Lari ke Negeri Tetangga
Khususnya lagi menyangkut pemusatan latihan, partai ujicoba yang mereka jalani, hingga kepastian daftar pemain yang sebagian sudah dirilis oleh sejumlah timNamun itu hanyalah bentuk maraknya persiapan menuju pesta akbar sepakbola dunia empat tahunan tersebut di dalam lapangan
BACA JUGA: Penjualan Tiket via Internet Macet
Di luar lapangan, ada lebih banyak lagi hal-hal menarik yang layak disimakBACA JUGA: Van Marwijk Coret Empat Pemain
Sebut misalnya terhadap skuad penghuni timnas Spanyol, yang baru-baru ini diberi aturan tidak boleh mengakses situs jejaring sosial macam Facebook dan Twitter, sepanjang persiapan menuju, di tengah-tengah, hingga selesainya PD 2010.Sementara dari kalangan penggila bola sendiri, berbagai ramalam, prediksi, maupun gambaran terhadap tim yang bakal sukses di ajang PD kali ini, juga sudah bermunculan dan terus berkembangRumah-rumah taruhan menjadi salah satu patokan untuk melihat "peta kekuatan" dalam hal posisi favorit juara iniWalau begitu, rumah taruhan bukanlah satu-satunya yang memberikan perkiraan atau melakukan hitung-hitungan, karena ada berbagai kelompok lain yang juga punya penilaian sendiriKelompok ekonom alias pakar ekonomi misalnya, tak mau kalah dalam hal prediksi-memprediksi tersebut.
Tentu saja, yang senantiasa tak kalah menariknya untuk disimak, adalah persiapan dari sisi panitia penyelenggaraLembaga otoritas sepakbola FIFA, berikut panitia lokal di Afsel misalnya, diberitakan sejauh ini masih terkendala dengan masalah penjualan tiket yang dinilai belum maksimal jugaSalah satu yang menjadi sorotan dalam hal ini adalah pola penjualan lewat internet, yang dipandang tidak berjalan baik dan bahkan kini tengah dipertimbangkan untuk dievaluasi dalam penyelengaraan PD ke depanMasalahnya pula, selain kendala teknis yang muncul dalam pengoperasiannya, khusus untuk pecinta bola di benua Afrika, internet sendiri memang tak termasuk sebagai tempat yang lazim untuk mendapatkan tiket.
:TERKAIT Satu hal lain yang juga masih menjadi sorotan dan ada kecenderungan cukup mengancam kesuksesan penyelengaraan PD di tanah Afrika itu, adalah isu keamananBahkan ibukota Afsel, Johannesburg sendiri, termasuk sebagai kota yang tergolong masih rawan - kendati utuk event ini pihak keamanan negeri itu telah mengerahkan kekuatan khususSalah satu bukti terbarunya adalah kehilangan yang senmpat dialami oleh timnas Kolombia yang bukan kontestan PD 2010, saat bertandang ke negeri itu dalam rangka partai ujicoba dengan timnas tuan rumah.
Sementara sebaliknya pula, nyatanya salah satu data perkembangan terbaru menunjukkan bahwa cukup banyak juga warga Afsel yang tidak begitu menyukai sepakbolaLantas, bagaimana warga non-"bola mania" negerinya Nelson Mandela itu menghadapi datangnya event yang oleh sebagian orang di dunia justru senantiasa ditunggu dan bikin "demam" saban empat tahun tersebut? Salah satu yang terungkap adalah, mereka ternyata (bila perlu) mengungsi ke luar negeri.
Tidak jauh-jauh memang, tapi mereka cukup "kabur" ke negeri-negeri tetanggaBuktinya adalah dengan banyaknya hotel-hotel, maupun penginapan kelas menengah ke bawah yang sudah penuh di Zimbabwe, Mozambik dan beberapa negara lain, menjelang Juni iniJika hotel-hotel itu penuh oleh calon penyemarak pesta sepakbola di Afsel, memang wajar-wajar sajaNamun nyatanya, kebanyakan yang sudah mem-booking tempat tinggal sementara di sana sejauh ini, justru adalah warga Afsel.
Ini jelas menarikDi satu sisi, patut disayangkan sebenarnya, terutama bagi Afsel dalam konteks gengsi di sepakbolaBetapa tidakNegaranya menggelar ajang olahraga terbesar sejagad, eh, "warga unik" itu malah melarikan diri ke negeri tetanggaSementara sebaliknya, kendati para pengusaha penginapan di negara-negara bersebelahan itu sebenarnya juga berharap akan kelimpahan penginap dari dunia internasional yang hendak menikmati PD 2010, penuhnya kamar-kamar mereka oleh warga Afsel yang "lari sementara" itu pun sudah cukup menggembirakanYaToh, itu artinya uang masuk juga kan(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Philipp Lahm Kapten Tim Panser
Redaktur : Tim Redaksi