Di Malaysia, Jokowi Tengahi Konflik Laut China Selatan

Minggu, 22 November 2015 – 10:11 WIB
Presiden Joko Widodo. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengambil posisi sebagai juru damai dalam konflik kawasan Laut China Selatan (LCS) antara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan beberapa negara ASEAN. Orang nomor satu di pemerintahan tanah air itu berharap ASEAN dan RRT saling menjaga stabilitas dan perdamaian.

Harapan sekaligus dorongan itu disampaikan Presiden Jokowi pada forum KTT ASEAN-RRT di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin (21/11). 

BACA JUGA: Walah.. Walah.. Pasangan Kekasih Ini 7 Bulan Nggembel di Bandara

''Saya yakin tidak ada satu pun dari kita yang menginginkan ketidakstabilan di Laut China Selatan,'' kata Jokowi dalam keterangan pers Tim Komunikasi Presiden (TKP). 

Jokowi pun menyerukan agar ketegangan di LCS segera dikurangi. Termasuk kegiatan yang dapat menciptakan ketegangan.

BACA JUGA: Serangan Hotel: Mali Nyatakan Darurat dan Berkabung Tiga Hari

Menurut Jokowi, negara-negara di sekitar kawasan LCS sepatutnya mengedepankan semangat kerja sama (mood of cooperation). ''Hal itu akan lebih baik daripada semangat saling bertentangan (mood of rivalries),'' imbuh Jokowi.

Ketegangan di LCS diawali ketika Tiongkok melansir peta wilayah yang berisi klaim sepihak atas hampir keseluruhan kawasan LCS. 

BACA JUGA: Kakaknya Ditembak Mati, Ini Sumpah Adik Dalang Serangan Paris

Tentu saja, klaim Tiongkok itu ditentang beberapa negara ASEAN yang mempunyai kepentingan atas wilayah tersebut. Negara-negara itu adalah Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan beberapa negara lain. 

Ketegangan menghangat setelah Tiongkok memperluas atol di salah satu titik di LCS menjadi sebuah pulau kecil. 

Atol adalah pulau karang yang biasanya berbentuk cincin dan di bagian tengahnya terdapat danau, cekungan, atau laguna yang telah terisi air laut. Banyak pihak menengarai pulau buatan dibangun Tiongkok untuk dijadikan pangkalan militer. 

Atas hal tersebut, Jokowi berharap setiap negara yang terlibat dalam masalah LCS menghormati hukum internasional yang berlaku. Negosiasi code of conduct harus dipercepat. Selain itu, declaration of conduct harus diimple­mentasikan secara utuh dan efektif.

Penekanan kedua yang diserukan Jokowi adalah ASEAN dan RRT harus mampu membangun suatu kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan, mengingat potensi ekonomi ASEAN dan RRT sangat besar. 

Menurut Jokowi, saat ini target perdagangan dua arah ASEAN-RRT mencapai USD 1 triliun pada 2020. Selain itu, investasi ditargetkan mencapai USD 150 miliar. ''Kata kunci saling menguntungkan perlu terus mendapat perhatian da­lam kerja sama ini,'' ucap Jokowi. (dyn/c17/end) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambil Teriak Allahu Akbar Hotel Mewah Itu Diserang, 170 Orang Ditawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler