jpnn.com - JAKARTA - Pesawat AirAsia bernomor QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12) pagi, diyakini saat ini sudah berada di dasar laut.
Keyakinan itu disampaikan pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo. Menurutnya, jika pesawat naas itu berada di daratan, sudah pasti di hari pertama saat kejadian, sudah bisa ditemukan.
BACA JUGA: Bareskrim akan Cek Kondisi Kesehatan Eks Dirut Geo Dipa
"Saya kira, di mana lagi kalau tidak di dasar laut. Kalau di darat sudah ketemu sejak kemarin (Minggu, red)," ujar Dudi kepada JPNN, Senin (29/12).
Bagaimana peluang untuk bisa ditemukan? Dudi mengaku optimistis AirAsia rute Surabaya-Singapura itu bisa segera ditemukan.
BACA JUGA: Dijadikan Tersangka, Mantan Dirut Geo Dipa Stres
Harapan bisa segera ditemukan itu muncul setelah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengerahkan dua kapal berteknologi canggih, yakni Baruna Jaya 4 dan Baruna Jaya 8.
Dudi mengatakan, dua kapal yang dilengkapi teknologi sonar itu punya track record mumpuni dalam melakukan pencarian metal di dasar laut.
BACA JUGA: Pramugara AirAsia: Selamat Ulang Tahun Istriku yang Cantik
"Tahun 2007 kapal itu juga yang menemukan Adam Air yang ada di dasar laut perairan Majene, Selat Makassar. Saat itu tak butuh waktu lama. Mudah-mudahan ini juga bisa cepat," ujarnya.
Sementara, pengerahan berbagai pesawat, menurut mantan wartawan itu, kurang efektif. "Karena hanya memantau dari udara. Kalau kapal yang berteknologi canggih itu bisa menangkap dan mengirim gambar dalam bentuk metal, untuk selanjutnya dipastikan apakah itu bagian dari pesawat atau tidak," pungkasnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 77 Penumpang AirAsia Warga Surabaya
Redaktur : Tim Redaksi