Di Padang Premium Dijual Rp20 Ribu

Sabtu, 03 Oktober 2009 – 05:57 WIB

PADANG -- Ternyata tidak hanya maskapai penerbangan saja yang memanfaatkan kesempatan dalam kepanikan warga akibat gempa di Sumatera BaratPara penjual BBM dadakan, terutama bensin, terseret nafsu meraup untung secara tidak wajar

BACA JUGA: Mabes Polri Segera Periksa Susno Duadji

Bayangkan saja, di Kota Padang, seliter bensin (premium) dijual dalam kisaran harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu
Padahal, para pengecer ini membelinya dari SPBU dengan harga normal yakni Rp4500

BACA JUGA: SBY Ultimatum Izin Bangunan Bertingkat



Para pengecer ini memanfaatkan situasi di tengah belum normalnya pasokan BBM hingga tiga hari paskagempa ini
Di hampir semua SPBU di Kota Padang, antrean warga mengular untuk mendapatkan premium atau solar

BACA JUGA: Susno Beri Klarifikasi Soal Century

Disinyalir pasokan BBM terhambat dari depo BBM di Bungus Teluk Kabung karena dua titik di ruas jalan kawasan Bukit Lampu ditimbun tanah dan batu besarAkibatnya, jalan hanya bisa dilalui paling banter oleh mobil L300 dan sedanJumat (2/10), ruas jalan ini sudah bisa dilalui kendaraan berbadan besar seperti tangki pembawa BBM bisa melaju ke Padang.

Aksi ambil untung di tengah keprihatinan ini disesalkan tokoh muda asal Padang yang berkiprah di Jakarta, Andrinof ChaniagoDia mengajak kepala pemerintahan, ulama, umara dan tokoh masyarakat mengeluarkan kecaman dan peringatan kepada oknum masyarakat yang menambah beban saudara-saudara kita dengan cara mencari keuntungan dari kelangkaan barang-barang seperti BBM, makanan, dan sebagainya.

"Mari kita jadikan momentum bencana ini untuk menghilangkan sifat-sifat buruk yang ada di dalam diri selama ini," ujar Andrinof yang juga pengamat ekonomi dan politik Indonesia itu

Berdasar pantauan JPNN, fenomena maraknya penjual BBM eceran dadakan masih terlihat di banyak tempat hampir di 11 kecamatan Kota PadangBBM (biasanya bensin) diperoleh dengan cara ikut antre di SPBUEn, salah seorang penjual BBM eceran mengaku membeli bensin di SPBU bersama seorang temannyaPer orang hanya bisa satu jeriken, isi full"Namun sejak Jumat kemarin satu jeriken hanya boleh isi 20 literJadi saya dan kawan bisa dapat dua jeriken secara bergantian hanya dalam waktu dua jamJeriken saya sudah diisi, pulang dulu disalin dan kembali lagi ke teman satunya lagi yang masih antre," ujar Hen, warga kawasan Marapalam Kecamatan Padang Timur itu.

En mengaku menjual bensin Rp15.000 per literBensin diisikan ke dalam botol-botol air mineralJika sudah pukul 21.00 WIB, per liter bisa saja ia naikkan menjadi Rp20.000"Yup, tergantung persediaan kita menipis,ya harganya dinaikkan lagi," ujar EnAnak muda tamatan SLTA ini, meraup untung bersih rata-rata Rp400 ribu.

Erik dan David, dua pengendara motor dari Kelurahan Indarung menyatakan terpaksa membeli BBM ke penjual eceran dadakan"Bagaimana lagi, Pak, daripada tidak bisa kemana-manaMotor ini gunanya juga untuk membeli keperluan sehari-hari," ujar Erik yang mengaku karyawan Oke Shop(hsn/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Tiket Jkt-Padang Rp. 1 juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler