jpnn.com - JAYAPURA - Kedatangan calon presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi di Papua Kamis (5/6) mendapat sambutan antusias. Berbagai agenda Jokowi di Papua, termasuk agenda blusukan ke pasar mendapat sambutan luar biasa.
Ini adalah kali kedua bagi Jokowi mengunjungi Papua dalam waktu berdekatan. Dimulai dari blusukan ke Pasar Phara Sentani, Kabupaten Jayapura, Jokowi melanjutkannya dengan ziarah ke makam pahlawan di Waena. kemudian bertemu dengan masyarakat di Balai Pertemuan Adat Mebplobe/Mablobe, Kampung Hebeaibulu Yoka, Distrik Heram, Kota Jayapura.
BACA JUGA: Moeldoko Minta Pati TNI Lahirkan Pemikiran Cerdas
Di Kampung Yoka, Jokowi disambut layaknya sudah seperti presiden. Bagi warga di Kampung Yoka, Jokowi seolah sudah menjadi Presiden RI ketujuh. Berkemeja kotak-kotak, pria yang juga Gubernur DKI Jakarta itu mengenakan topi kebesaran adat Papua.
Di hadapan masyarakat Kampung Yoka, Jokowi mengatakan bahwa biasanya orang-orang melakukan kampanye di hotel. Namun mantan Wali Kota Solo itu memilih kampanye di kampung saja.
BACA JUGA: Golkar Surati Tiga Kader Pendukung Jokowi-JK
Jokowi pun menjelaskan alasan memilih Papua sebagai tujuan pertama safari politiknya. "Matahari Indonesia itu terbit dari timur dan tidak ada matahari terbit dari tengah karena itu bisa bikin geger. Itulah makanya kampanye pertama saya pertama di Papua," kata Jokowi seperti dikutip Cenderawasih Pos (JPNN Group).
Ia melanjutkan, kampanye pertama di Papua adalah bentuk perhatiannya terhadap provinsi paling Timur di Indonesia itu. “Saya kalau tidak temui saudara dari jauh di Papua maka itu dosa besar buat saya. Jauh-jauh ke Jakarta kemudian saya tidak temui maka dosa besar apalagi nanti kalau sudah menjadi presiden gampang sekali menemui saya yang dari Papua," bebernya.
BACA JUGA: Dari 65 RUU Pemekaran, Pemerintah Hanya Setuju 34
Tak lupa, Jokowi menyempatkan diri untuk mengenalkan istrinya, Iriana. Jokowi juga mengungkap tentang kakek istrinya yang pernah menjadi guru di Papua.
Karenanya Jokowi berjanji jika kelak menjadi presiden tak akan pernah mengesampingkan Papua. "Di Papua itu nyaman, dingin, sejuk, adem dan tidak ada masalah di sini. Hanya masalah komunikasi. Papua itu harus sering dikunjungi," tambahnya.(nal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebar Pesan Kepemimpinan Bermanfaat, Pilih Ujung Timur dan Barat
Redaktur : Tim Redaksi