Di Permakaman, Roy Suryo dan Harmoko Tidak Lari Meski Ada Angin Kencang

Senin, 05 Juli 2021 – 09:32 WIB
Roy Suryo bersama Menteri Penerangan Kabinet Pembangunan V Harmoko. Foto: Dok pribadi Roy Suryo for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Bekas politikus Partai Demokrat Roy Suryo membeberkan kisah perjumpaannya dengan Harmoko,  menteri penerangan era Presiden Soeharto.

Roy mengaku bertemu pertama kali dengan Harmoko pada 1987. 

BACA JUGA: Pak Harmoko Si Pencetus Kelompencapir Itu Meninggal Dunia

Saat itu, Roy mengaku masih berstatus mahasiswa semester tiga di Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Saya waktu itu masih mahasiswa semester tiga UGM (Universitas Gadjah Mada, red)," kata Roy kepada jpnn.com, Minggu (4/7).

BACA JUGA: Pelanggar PPKM Darurat Siap-siap Saja

Pakar telematika dan informatika tersebut mengaku kala itu Harmoko memanggil dirinya secara khusus.

Roy pun mengamini panggilan khusus yang dilontarkan Ketua MPR/DPR periode 1997-1999 tersebut.

Bagi Roy, hal tersebut merupakan momen langka.

"Menteri mau bersalaman dengan seorang mahasiswa dan untungnya terabadikan kamera SLR (single lens reflex, red) yang masih juga barang langka di zaman tersebut," ujar Roy.

Eks Menpora itu menambahkan dirinya sehabis lulus kuliah masih menyempatkan waktu mengunjungi kediaman Harmoko.

Perjumpaan terakhir Roy dengan mantan ketua umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu pada Februari 2014. Saat itu Roy mewakili pemerintah melayat pendiri Sritex HM Lukminto di Solo.

Meskipun angin kencang terjadi saat pemakaman, Roy dan Harmoko tetap bertahan di lokasi dan berdoa secara khusyuk.

"Almarhum sempat berkata ke saya waktu itu, "Dik Roy, saya tahu Anda tidak akan lari ketika angin tadi," tutur Roy menirukan ucapan Harmoko.(mcr3/jpnn)



Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler