jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR/DPR periode 1997-1999 Harmoko meninggal dunia, Minggu (4/7) malam.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengonfirmasi kabar tersebut.
BACA JUGA: Hari Pers Nasional Tanpa Harmoko? Entah...
"Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bapak Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli pada jam 20.22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto," kata Dave di Jakarta, Minggu malam.
Dia meminta maaf kepada masyarakat atas kesalahan yang pernah dilakukan Menteri Penerangan di era Presiden Kedua RI Soeharto itu.
BACA JUGA: Mengenang Rachmawati Soekarnoputri
Dave juga berdoa agar almarhum Harmoko husnulkhatimah.
"Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insyaallah beliau husnulkhatimah. Aamiin," kata Dave.
BACA JUGA: Ternyata Ki Manteb Sudarsono Sudah Mengaturnya Sendiri 16 Tahun Lalu
Harmoko lahir di Nganjuk 7 Februari 1939.
Pada permulaan 1960-an, setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, ia bekerja sebagai wartawan dan juga kartunis di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka.
Pada tahun 1964 ia bekerja juga sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata, dan kemudian Harian API pada 1965.
Pada saat yang sama, ia menjabat pula sebagai pemimpin redaksi majalah berbahasa Jawa, Merdiko (1965).
Pada tahun berikutnya (1966-1968), ia menjabat sebagai pemimpin dan penanggung jawab Harian Mimbar Kita.
Ttahun 1970, bersama beberapa temannya, ia menerbitkan harian Pos Kota.
Saat menjabat Menteri Penerangan, Harmoko mencetuskan gerakan Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pirsawan) yang dimaksudkan sebagai alat untuk menyebarkan informasi dari pemerintah. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Adek