Di Seknas Prabowo, Zudan Beberkan Fakta soal Kasus e-KTP

Selasa, 11 Desember 2018 – 15:58 WIB
Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh. Foto: Humas Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, dari empat kasus terkait e-KTP yang mencuat baru-baru ini, dua kasus sudah berhasil ditangani aparat kepolisian.

Dua kasus tersebut masing-masing penjualan blangko e-KTP secara online dan calo yang menawarkan jasa pembuatan e-KTP.

BACA JUGA: Prabowo Pindah Markas Demi Dukungan Lebih Besar

"Kasus penjualan blangko online sudah tertangkap. Kemudian yang calo menawarkan jasa pembuatan KTP elektronik juga sudah ditangkap. Jadi dari empat masalah, dua sudah tertangani," ujar Zudan di sela-sela diskusi yang digelar Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi di Menteng, Jakarta, Selasa (11/12).

Menurut Zudan, dua kasus lain sampai saat ini masih terus didalami aparat kepolisian. Masing-masing temuan ribuan e-KTP di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur dan kasus pembuatan KTP elektronik di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

BACA JUGA: Kemendagri Pastikan e-KTP di Karung Beras Kasus Pidana Murni

"Sekarang yang sedang dikejar, pelaku yang membuat KTP palsu di Pasar Pramuka, sama yang membuang KTP elektronik di Duren Sawit," ucapnya.

Zudan membenarkan ribuan e-KTP yang ditemukan di Pondok Kopi kadaluwarsa dari tanggal masa berlakunya. Karena merupakan cetakan lama yang masih mencantumkan masa berlaku.

BACA JUGA: Temuan Satu Karung e-KTP, Kemendagri Bergerak Cepat

"Tapi karena di undang-undang kan disebutkan KTP elektronik kini berlaku seumur hidup, maka (KTP elektronik yang ditemukan di Duren Sawit) berlaku KTP itu," ucapnya.

Zudan lebih lanjut mengatakan, setiap e-KTP yang dinyatakan tidak berlaku lagi harus dipotong oleh dinas dukcapil pada bagian ujung.

"Sejak Mei kemarin, semua yang di gudang Dukcapil Kemendagri sudah dipotong. Kami juga sudah instruksikan daerah untuk dipotong, menghindari penyalahgunaan," kata Zudan.

Diskusi publik Seknas Prabowo-Sandi pekan ini mengangkat tema 'Pilpres Jujur dan Adil, Ilusi atau Harapan?' Selain Zudan, narasumber yang hadir peneliti LIPI Siti Zuhro, Politikus Partai Demokrat Andi Nurpati, Wakil Direktur Data dan Info BPN Prabowo-Sandi, Nur Iman Santoso dan Sekjen KIPP Kaka Suminta.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssttt...Ahok Sumbang Rp 250 Juta Buat Kampanye Prabowo


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler