jpnn.com, JAKARTA - Memimpin sebuah Kementerian untuk mendukung program pemerintah sekaligus menyelenggarakannya dengan prinsip clean government memang bukan perkara sepele. Salah satu Kementerian yang dinilai berhasil membalikkan keadaan, adalah Kementerian Pertanian (Kementan).
Sepuluh tahun lamanya predikat WTP tak mampir di Kementerian Pertanian.
BACA JUGA: Kementan Sampaikan Selamat pada Dirjen FAO Terpilih
Pada 2006-2007 Kementan mendapatkan opini disclaimer atau tidak menyatakan pendapat. Kemudian pada 2008-2012 mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), dan 2013-2014 mendapatkan opini WTP dengan paragraf penjelasan (WTP-DPP). Status WDP kembali didapatkan Kementan pada 2015.
Baru saat berada di bawah kepemimpinan Amran Sulaiman, Kementan mendapat opini WTP. Tak tanggung-tanggung Kementan menorehkan sejarah baru dengan menggondolnya selama tiga tahun berturut-turut, yakni 2016, 2017, dan terakhir 2018 yang baru saja diumumkan beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Strategi Ditjen PSP Tingkatkan Strategi dan Operasional Hingga 2024
BACA JUGA: Mentan Andi Amran dan MenPUPR Didoakan Tetap Jadi Menteri
Untuk predikat ini, rangkaian kata pujian-pujian tak putus-putus dilontarkan untuk Mentan Amran.
BACA JUGA: KRPL Harus Berkelanjutan Untuk Kebutuhan Rumah Tangga
Dalam Rapat Kerja Bersama Mentan belum lama ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena malah mengumpamakan Amran layaknya pemain sepakbola kaliber dunia - bintang klub Juventus Cristiano Ronaldo, atau Lionel Messi di Barcelona.
Menurut Michael, hanya bintang sepakbola dunia yang mampu mencetak hattrick.
"Ibarat sepakbola, Amran itu sekaliber Messi dan Ronaldo yang merupakan tokoh utama kebangkitan tim sepakbola di klub dan negaranya," tandasnya.
Apalagi yang jadi kriteria para pembantu Jokowi Kabinet Indonesia Kerja? Jokowi sempat mengatakan bahwa setiap periode membutuhkan karakter menteri yang berbeda sesuai tantangan yang ada.
Kali ini ia membutuhkan seorang eksekutor buat mengisi pos menteri.
"Menurut saya, yang kita butuhkan sekarang ini adalah karakter menteri yang eksekutor. Eksekutor kuat, kuat di eksekusi,” katanya seperti dikutip Kumparan.
Keinginan Jokowi sejalan dengan pendapat pengajar Institut Pertanian Bogor, Rachmat Pambudy. Menurutnya sektor pertanian memerlukan pemimpin tangguh, memiliki gagasan besar serta kemampuan manajemen yang baik.
Kriteria ini dimiliki Amran yang telah memimpin Kementan selama 4 tahun terakhir di Kabinet Kerja.
“Mentan Amran adalah pelopor dalam menciptakan program pengembangan infrastruktur pertanian seperti embung, irigasi, jalan desa dan ekstensifikasi pertanian peternakan. Bahkan, dia juga dikenal sebagai penggebrak dalam mencetak sawah dan kebun,” ujar Pambudy.
Amran, lanjut Pambudy, juga berjasa atas pengembangan jagung secara besar-besaran. Pengembangan bawang merah, bawang putih, sapi daging dan ayam buras dalam program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB).
"Baru di zaman Pak Amran, beras, jagung, kedelai, gula dan bawang malah ekspor ke luar negeri," katanya.
Saat upacara peringatan hari Krida Pertanian Jumat (21/6) lalu, Amran Sulaiman menyampaikan rasa terimakasih sekaligus permohonan maaf pada seluruh jajaran di Kementerian Pertanian (Kementan), karena kerap kali mengganggu hingga larut malam untuk melakukan koordinasi program-progam kerja Kementan.
Amran bersyukur semangat kerja yang selama ini ia bangun bersama seluruh insan Kementan, telah membuahkan banyak pencapaian.
Di antaranya kinerja ekspor produk pertanian yang meningkat, stok beras di tanah air yang melimpah, sehingga harga bahan pokok terkendali di Ramadan dan hari raya Idul Fitri lalu.
“Kementerian pertanian juga mendapat apresiasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang hadir datang langsung ke sini. Kemarin kami presentasi di Istana, yang dipimpin ketua Wantimpres, dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran pertanian tanpa kecuali,” tandasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi dari Kepala BKP Kementan agar KRPL Tetap Berkelanjutan
Redaktur & Reporter : Yessy