Di Timur Tengah Digempur Habis-habisan, Paling Aman Lari ke Indonesia

Jumat, 26 Mei 2017 – 06:40 WIB
Personel Brimob berjaga di tempat kejadian perkara ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5/2017). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kemarin (25/5) menyampaikan pernyataan resmi, mengutuk keras rentetan aksi teror yang terjadi di seluruh dunia dua hari terakhir. Apalagi menjelang bulan Ramadan yang sangat dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh Dunia.

Rabu (24/5) malam, bom bunuh diri terjadi di di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

BACA JUGA: Terungkap! Pelaku Bom Kampung Melayu Minta Restu ke Nusakambangan

”Kami mengutuk keras aksi teror di Manchester, serangan teroris di Mindanao, Filipina, serta yang terjadi di tanah air kemarin malam,” kata Ketum PBNU, KH. Said Aqil Siradj.

Selain belasungkawa kepada korban, Said juga menyampaikan agar aparat keamanan mengusut secara tuntas motif, pola, dan gerakan yang berada di balik aksi tersebut.

BACA JUGA: Denanda Histeris, Nyaris tak Percaya Kakak Tersayang Korban Bom Kampung Melayu

Kepada masyarakat, ia memohon agar tidak menebar spekulasi yang bisa memperkeruh suasana.

“Caranya adalah dengan tidak turut menyebarkan isu, gambar-gambar milik korban. Serta berita yang belum terverifikasi kebenarannya. ”kata Alumnus Universitas King Abdul Aziz, Jeddah ini.

BACA JUGA: Bom Panci di Kampung Melayu Diduga Terkait ISIS

Selain itu, Said juga menduga bahwa dalang dibalik teror ini punya keterkaitan dengan NIIS (Negara Islam Irak dan Syam) di Suriah.

Dalam analisisnya, jika di Timur Tengah pasukan NIIS sudah digempur habis-habisan oleh gabungan pasukan sekutu dan Rusia, ada kemungkinan mereka lari ke Indonesia. ”Paling aman dan memungkinkan ya ke Indonesia,” katanya.

Said juga mengakui bahwa gerakan radikalisme semakin berani dan terang-terangan. Hal ini harus dicegah dengan semakin mengintensifkan upaya kontra-radikalisasi, maupun deradikalisasi.

Kontra-radikalisasi artinya membangun kepribadian bangsa yang lemah lembut dan bermartabat.

“Kalau deradikalisasi yang sudah terpengaruh radikalisme kita perbaiki, seperti yang dilakukan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme,Red),” ungkapnya.

Senada, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras aksi bom di terminal Kampung Melayu. Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Saádi mengatakan tindakan bom bunuh diri itu sangat biadab dan jauh dari nilai-nilai agama.

Menurut dia siapapun pelakunya, apapun agamanya, adalah orang yang sudah kehilangan nilai kemanusiaan. ’’Aksi bom ini tragedi kemanusiaan yang sangat keji,’’ jelasnya.

Zainut menjelaskan aksi di Kampung Melayu itu membuktikan bahwa gerakan terorisme di Indonesia masih sangat kuat. Selain itu masih perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak.

Khususnya dari aparat keamanan, tokoh agama, serta masyarakat. Sebab menurut Zainut, terorisme adalah musuh negara.

Dia menceritakan bahwa MUI telah menetapkan dalam fatwa 3/2014 bahwa terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban.

Selain itu aksi terorisme menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan bangsa, perdamaian dunia, dan merugikan kesejahteraan masyarakat.

’’Perbuatan terorisme hukumnya haram. Kita meminta polisi menuntaskan sampai ke akar-akaranya,’’ jelasnya.

MUI juga menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada segenap keluarga korban bom Kampung Melayu. Kepada seluruh masyarakat Zainut mengimbau tetap tenang.

Kemudian memberikan kepercayaan penuh kepada aparat kepolisian untuk melakukan pengusutan. (tau/wan)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom Kampung Melayu, Bibi Bripda Ridho di Lampung seperti Dengar Ledakan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler