Bom Panci di Kampung Melayu Diduga Terkait ISIS

Jumat, 26 Mei 2017 – 06:02 WIB
BARANG BUKTI: Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto (kanan) didampingi Kabag Penum Kombes Pol Martinus Sitompul (kiri) menunjukkan foto barang bukti ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5). Hasil olah TKP, polisi menemukan kwitansi pembelian panci di Padalarang dan serpihan alumunium. Foto Ismail Pohan/Indopos/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri menduga aksi bom Kampung Melayu, Jakarta Timur punya kaitan dengan kelompok Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).

Dugaan itu didasarkan pada cara teror yang dilakukan. Yakni menggunakan bom panci.

BACA JUGA: Bom Kampung Melayu, Bibi Bripda Ridho di Lampung seperti Dengar Ledakan

Sebelumnya aksi teror serupa terjadi di di Cicendo, Bandung pada Februari lalu. Di berbagai negara bom panci ini dipakai para teroris ISIS di berbagai negara.

Namun polisi masih mendalami motif bom bunuh diri tersebut. Sebab, keputusan pelaku memilih Terminal Kampung Melayu sebagai target memang mengundang pertanyaan.

BACA JUGA: Pengamanan Harus Tetap Dilakukan Tanpa Buat Masyarakat Resah

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, teroris memang selalu berpindah-pindah dan tak akan menyerang satu target saja.

”Teror kan acak targetnya, jadi kebetulan Terminal Kampung Melayu,” ujar Iriawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Kamis (25/5).

BACA JUGA: Terungkap! Istri INS Tahu Rencana Bom Panci

Seperti diketahui, dua bom panci meledak di Kampung Melayu pada Rabu (24/5) malam.
Bom pertama meledak di toilet umum. Selanjutnya, bom kedua meledak di dekat halte Transjakarta Kampung Melayu. Akibat kedua bom itu, tiga orang polisi meninggal dunia. Sedangkan dua pelaku bom juga tewas.

Sementara itu, beberapa jam setelah kejadian, tim Densus 99 langsung mengamankan perempuan yang diduga istri salah satu pelaku bom Kampung Melayu, Ichwan Nurul Salam itu ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Jalan Cibangkong Nomor 130/120, RT 2/RW 7, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Sementara Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus mengatakan, Densus 88 tak hanya memboyong istri Ichwan, tapi juga menyita sejumlah alat bukti.

”Sangkur, dokumen pribadi, dokumen ajaran tentang Islam, dan beberapa peralatan latihan,” kata dia.

Berdasarkan keterangan warga setempat, kata dia, Ichwan dan istri sudah meninggali rumah kontrakan itu selama dua tahun. ”Dia kontrak di sana,” sebutnya.

Terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, lima orang tewas dan sebelas korban terluka dalam kasus itu. Mereka adalah dua pelaku bom bunuh diri dan tiga personel kepolisian.

”Yang telah gugur menjalankan tugas yaitu Bripda Topan anggota Unit I Pleton IV Sabhara PMJ, Bripda Ridho Setiawan, dan Bribda Imam Gilang Adinata,” kata Setyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/5).

Dua lainnya yang tewas adalah pelaku teror yaitu Solihin dan Ichwan Nurul Salam. Sedangkan korban luka, diobati di empat rumah sakit di daerah Jakarta Timur dan menunjukkan penyembuhan yang signifikan.

”Sedang dalam perawatan insentif,” kata dia. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siti Syok Dengar Ponakannya Ridho Tewas dalam Serangan Bom


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler