jpnn.com, PANGKALAN BUN - HINGGA hari kedelapan, pencarian para korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Teluk Kumai masih terus berjalan. Bahkan berbagai cerita mistik mulai bermunculan.
Seperti yang dirasakan Sarinah, cleaning service (CS) yang bekerja di bagian luar sekitar ruang peti jenazah Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
BACA JUGA: Pintu Terbuka, Artinya Air Masuk ke Dalam Pesawat
Awalnya sempat merasa shock bahwa rumah sakit tempat bekerja sehari-hari digunakan sebagai posko transit jenazah para korban, sebelum diangkut ke Surabaya.
Pertama kali bekerja langsung menghadapi bau menyengat jenazah. Rasa merinding serta takut begitu terasa, karena mendengar cerita kondisi jenazah saat ditemukan ada yang sudah tidak dalam keadaan utuh.
BACA JUGA: Pesawat Indonesia Jatuh di Perbatasan
"Panas dingin juga sempat saya rasakan karena melihat tetesan darah mengalir,"katanya.
Pekerjaan yang dilakukan hanya delapan jam, dengan kejadian seperti ini harus bekerja 12 jam. Tetapi dijalankan dengan baik meskipun sempat merasa takut.
Ternyata rasa takut dan mistis tidak hanya berada di rumah sakit saja, namun hingga rumah usai pulang bekerja. Salah satu anaknya bernama M Rahman yang berumur tiga tahun sempat mengucapkan sepatah kata yang membuatnya ketakutan.
"Mama, itu di tubuh dan wajah mama kenapa banyak darah sambil berteriak-teriak ," ujar Sarinah menirukan omongan anaknya.
Anaknya pun berteriak-teriak, ia kebingungan entah harus berbuat apa.
Tanpa menunggu lama sang kakek yang bernama Sarin langsung memberikan air yang sudah diberikan doa.
Selang beberapa menit sang anak tertidur pulas. "Selama lima hari bekerja membantu di rumah sakit anak ini tidak pernah seperti ini. Apalagi selama ini selalu ikut di rumah sakit saat saya bekerja tidak apa-apa, kata kakeknya ada sawan jenazah yang menempel di tubuh saya," ujarnya. (Kalteng Pos/JPNN)
Redaktur : Tim Redaksi