jpnn.com, PONTIANAK - Satu unit pesawat milik Indonesia mengalami kecelakaan fatal dan jatuh di wilayah perbatasan antara Indonesia-Malaysia, Rabu (25/6)Penyelamatan dan pencarian pesawat tersebut langsung dilakukan Tim Search and Rescue (SAR) Indonesia dan RCC Kuching Malaysia.
“Pesawat kita mengalami musibah penerbangan pada saat melintas di perbatasan Indonesia Malaysia
BACA JUGA: Granat Aktif Ditemukan di Paslaten
Kemudian terjadi kehilangan kontak. Dari informasi yang kita dapat pesawat tersebut berada di suatu area yang dekat dengan Malaysia,” kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Laksamana Muda Bambang Karnoyudho didampingi Kepala Kantor SAR Pontianak, Marsudi dan Comander Polis Laut Diraja Malaysia (PLDM) Roslan.“Kemudian kita terbangkan pesawat rescue untuk melakukan searching (pencarian)
Kecelakaan ini bukanlah kecelakaan sesungguhnya
BACA JUGA: 4.500 Personel Amankan PON
Tetapi hanya sebuah simulasi latihan Antara Basarnas dan RCC Kuching yang kali ini mengambil tempat di Kantor SAR Pontianak“Latihan Gabungan (Latgab) Malaysia Indonesia (Malindo) antara Kantor SAR Pontianak dan RCC Kuching ini, untuk uji coba bagaimana kerjasama dan koordinasi yang telah terjalin selama ini antara kedua negara, apabila terjadi kecelakaan laut dan udara,” kata Bambang.
“SAR Malindo ini untuk mempererat kerjasama antar SAR Pontianak dan RSC KUCHING pada saat terjadinya musibah, kita tingkatkan hubungan kerjasama
BACA JUGA: Tanpa Dokumen, 10 Ribu Bibit Sawit Dimusnahkan
Saat ini Kantor SAR Pontianka sudah mendirikan pos SAR di daerah Ketapang dan Sintete, namun masih minim saranaHanya lima personil dan peralatannya masih belum terpenuhi,” tambah Kepala Kantor SAR Pontianak, Marsudi.Apa kata tetangga? Roslan “RCC Kuching merasakan amat penting dengan latihan iniSebab kita punya perbatasan yang rapatSetidaknya bila berlaku kecelakaan yang penting, kita latihan untuk memberlakukan menyelamatinyaSaya merasakan komitmen tim begitu baik antara keduanya,” kata Roslan.
Lebih jauh Bambang menyebutkan, pada masalah kecelakaan pelayaran, Selat Malaka yang juga langsung berbatasan dengan Malaysia, masih sering terjadi kecelakaan“Kita tahu bahwa selat malaka merupakan jalur niaga yang paling padatSehingga musibah pelayaran masih sering terjadi, seperti kapal-kapal layar, barang dan asingKita tidak mengenal siapa korban kitaSiapapun kita tolong,” kata Bambang.
Bambang mencontohkan, misalnya terjadi kecelakaan di Selat Malaka tersebut, merupakan tanggungjawab Basarnas untuk melaksanakan Rescue“Otomatis korban itu ada yang bergerak ke wilayah perairan Malaysia dan IndonesiaApabila korban musibah ini bergerak ke Malaysia, kita informasikan ke mereka, dan sebaliknya agar bisa saling bekerjasama,” kata Bambang.
Sementara itu, Comander PLDM Roslan mengungkapkan, koordinasi yang dilakukan selama ini antara Malaysia dan Indonesia cukup baikTim di Indonesia telah melakukan yang lebih baik dan berilmuDukungan dari kerajaan Malaysia begitu tinggiSaya pikir orang penting yang berada di Kuching pasti datang untuk untuk menyaksikan ini,” katanya.
Seluruh potensi yang ada di Pontianak yang terdiri dari Polri, TNI, Ormas, dan organisasi kemahasiswaan dan peninjau dari Malaysia juga dilibatkan dalam latihan gabungan ini. (ody)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TKW Kebumen Dianiaya di Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi