jpnn.com, MAKASSAR - Doktor Ilmu Pertahanan dari Universitas Pertahanan Hasto Kristiyanto mengajak para mahasiswa Indonesia untuk menggelorakan spirit para pendiri bangsa. Menurut Hasto, mahasiswa harus menjadi pelopor pembebasan bangsa-bangsa di dunia dari penjajahan.
"Kita merdeka bukan hanya untuk Indonesia, melainkan juga untuk membangun tata dunia baru berdasarkan Pancasila. Kita harus memiliki semangat yang sama, harus menggelorakan spirit yang sama, sebagaimana ditunjukkan Bung Karno, Bung Hatta, KH Agus Salim, dan lain-lain," kata Hasto memberikan kuliah umum bertajuk "Manifestasi Pemikiran Bung Karno tentang Agama dan Kebangsaan di Era Kekinian" di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/3).
Sekjen PDIP itu menyampaikan dalam memperjuangkan kemerdekaan RI, Bung Karno menggunakan spirit Islam yang dipadukan dengan nasionalisme dan sosialisme.
BACA JUGA: Literasi Digital Sektor Pendidikan Dimulai, Kampus dan Sekolah jadi TargetÂ
Hal tersebut dipelajari oleh Bung Karno dari beberapa tokoh, seperti Hasyim Asy'ari dan Ahmad Dahlan.
“Beliau menggunakan spirit islam yang dipadukan dengan nasionalisme, sosialisme, dan membedah persoalan bangsa dengan metode berpikir materialisme dialektis bagi perjuangan untuk meraih kemerdekaan RI," ucap Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu lalu menyampaikan ketika mencanangkan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955, Bung Karno memiliki kesadaran bahwa Indonesia merupakan bagian dari negara-negara Asia-Afrika yang mengalami penjajahan akibat kapitalisme, kolonialisme, dan imperialisme.
Bung karno lalu menggagas KAA di Bandung, Jawa Barat, itu guna membebaskan Irian Barat dan bangsa-bangsa Asia-Afrika lainnya dari penjajahan.
"Masih banyak bangsa-bangsa Asia-Afrika, khususnya bangsa Islam yang masih terjajah. Kita memperjuangkan kemerdekaan mereka bukan karena alasan agama, melainkan karena perintah konstitusi bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan harus dihapuskan," jelas Hasto.
Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhannis mengatakan Bung Karno adalah tokoh terpenting yang pernah dilahirkan di Indonesia.
"Soekarno adalah pendiri bangsa, pencetus Pancasila dasar negara, orator ulung, dan juga penulis," kata Hamdan.
BACA JUGA: 2 Dekan FISIP Kampus Ternama dan 1 Stafsus Wapres jadi Penguji di UKK Bacaleg PKB
Menurut dia, setidaknya ada enam buku terpenting karya Soekarno, di antaranya buku yang berisi pemikiran keagamaannya.
"Satu terpenting adalah Bung Karno adalah pemikir Muslim. Inilah yang mau kita gali dalam kuliah umum ini," kata dia. (antara/jpnn)
BACA JUGA: PDIP Usung Rektor UNM Prof Husain Syam di Pilgub Sulbar? Begini Kalimat Hasto
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memperkuat Konsolidasi Menuju Pemilu 2024, Hasto Buka Rakor DPD PDIP Sulsel, Begini Arahannya
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga