MANOKWARI - Berbagai permasalahan menimpa pelaksanaan Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Papua BaratBeberapa KPPS (kelompok pelaksana pemungutan suara) terpaksa membongkar TPS (tempat pemungutan suara) sehari sebelum hari H pemungutan suara
BACA JUGA: Alumni GPK Satukan Kader Demi PPP
Seperti yang terjadi di TPS 22 dan beberapa TPS di kompleks Fanindi,petugas KPPS merobohnya TPS yang sudah dibangun susah payah
Ketua KPPS TPS 22, Kelurahan Manokwari Barat,Yohanes Tupa kepada wartawan membeberkan, tak ada jaminan keamanan,sehingga TPS yang sudah dibangun dibongkar sebelum digunakan.’’Kami merasa terancam,tidak ada jaminan keamanan,’’ ujar Yohanes.
Yohanes menuturkan,petugas KPPS mendirikan TPS sejak sekitar pukul 08.00 Wit
BACA JUGA: Kinerja Legislasi DPR Meningkat Secara Kuantitas
Namun,siang harinya,datang sekelompok orang dengan nada mengancam meminta agar TPS dibongkarBACA JUGA: Sebelum Tertangkap, Nazar Bakal Terus Serang Demokrat
Yang terakhir,dengan ancaman,bila TPS tidak dibongkar sampai jam 6 sore,maka akan dibakar,’’ ujarnya.Karena takut ancaman tersebut,ketua dan anggota KPPS TPS 22 Fanindi,Kelurahan Manokwari Barat mencoba berkoordinasi dengan anggota KPUNamun,di kantor KPU,mereka harus kecewa karena tak ada seorang anggota KPU pun
Merasa tak ada jaminan keamanan karena ancaman,Yohanes Tupa dan anggota KPPS lainnya langsung mengambail langkah merobohkan TPS tersebut dengan sabetan parang hanya berkisar 15 menit‘’Dari pada jadi korban,kami robohkan TPS,’’ ujarnya sembari menambahkan di TPS 22 terdapat 351 pemilih.
Ancaman serupa dialami petugas KPPS di TPS 03 Kelurahan PardaniSalah seorang anggota KPPS mengatakan,pihaknya tak bisa melaksanakan pemungutan suara karena ancaman, padahal TPS sudah dibangun dan logistik sudah diterimaPetugas KPPS tak berani membuka kotak suara berisi surat suara dan hanya bisa menunggu sampai pukul 13.00 Wit untuk diserahkan ke PPD‘’Surat suara di kotak masih utuh,’’ ujarnya,sambil menambahkan di TPS 03 Kelurahan Padarni terdapat 509 pemilih.
Ketua KPU Manokwari,Yan Maurits Ayomi yang dikonfirmasi wartawan membenarkan bila petugas KPPS mendapat ancaman dari sekolompok wargaPihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian agar dapat meningkatkan pengamanan.‘’Ya,seharusnya mereka (KPPS) tidak membongkar TPS yang sudah dibangun,’’ ujarnya.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Diserang, Demokrat Janji Bela Nasir
Redaktur : Tim Redaksi