Diancam Dibunuh Irjen Napoleon Bonaparte, Tommy Sumardi Terpaksa Berbicara dan Direkam

Jumat, 08 Oktober 2021 – 22:40 WIB
Irjen Napoleon Bonaparte menulis surat terbuka. Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dion Pongkor selaku kuasa hukum Tommy Sumardi membenarkan rekaman pembicaraan kliennya dengan Irjen Napoleon Bonaparte seperti terlampir dalam surat terbuka yang tersebar.

Menurut Dion, kliennya itu terpaksa berbicara sesuai perintah Irjen Napoleon Bonaparte karena di bawah tekanan dan diancam dibunuh jika tidak menuruti sang jenderal.

BACA JUGA: Banyak Bikin Ulah, Irjen Napoleon akan Dipindahkan ke Cipinang

“Jadi, waktu itu dibawa ke bawah (sel Bareskrim) di situ dia didikte, lalu disuruh ngomong begini ya," kata Dion saat dihubungi JPNN, Jumat (8/10).

Saat itu, Tommy tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti kehendak Irjen Napoleon. Sebab, Napoleon punya pengaruh di dalam sel dan bisa memerintah penjaga sel sesuka hati.

BACA JUGA: Beredar Rekaman Napoleon Singgung Jenderal Listyo, IPW Sentil Foto Pamer Seragam Bintang 2

“Bagaimana Muhammad Kece digebukin di dalam penjara. Dia (Napoleon) punya bintang dua, seragam bintang dua,” kata Dion.

Dion memastikan ucapan kliennya dalam rekaman percakapan itu terpaksa. Dia juga menyebut hal itu tak akan mengubah proses persidangan.

BACA JUGA: Alasan Bareskrim Belum Periksa Irjen Napoleon Bonaparte

“Omongan yang beredar itu enggak pernah dicabut keterangannya sebenarnya oleh Tommy di sidang,” tegas Dion.

Diketahui bahwa Irjen Napoleon telah mengeluarkan surat terbuka jilid II yang isinya membantah dirinya sebagai seorang koruptor.

`alam surat terbuka yang kedua, Irjen Napoleon mengaku mengalah karena terbelengu seragam.

“Sebenarnya selama ini saya sudah mengalah dalam diam karena terbelengu seragamku untuk tutup mulut dan menerima nasib apapun yang mereka tentukan,” tulis Napoleon dalam suratnya, Rabu (6/10).

Total ada empat poin penting yang disampaikan Napoleon dalam surat terbukanya yakni:

1. Hari ini aku berteriak, aku bukan koruptor seperti yang dibilang pengadilan sesat itu.

2. Hari ini aku tunjukkan kepadamu bukti nyata itu, yaitu pengakuan orang yang diperalat untuk menzalamiku demi menutupi aib mereka.

3. Namun, tirani ini memang tak mengenal batas, bahkan telah berani melecehkan akidahku melalui mulut-mulut kotor itu.

4. Ini saatnya untuk bangkit, menyatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah, apapun resikonya.

Surat itu langsung ditandatangani Irjen Napoleon Bonaparte dan dibenarkan oleh kuasa hukumnya. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Natalia
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler