Diancam Diperkarakan Denny Indrayana, Tri Melawan

Rabu, 08 Januari 2014 – 15:27 WIB
Tri Dianto. Foto: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia Tri Dianto menanggapi dingin ultimatum yang dilayangkan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana. Anak buah Anas Urbaningrum itu menilai bahwa ultimatum yang disampaikan Denny kepadanya salah alamat.

"Saya menilai saudara Denny Indarayana yang mengultimatun saya itu adalah salah alamat," kata Tri Dianto dikonfirmasi JPNN, Rabu (8/1).

BACA JUGA: Implementasi JKN, Insentif Dokter Ditingkatkan

Menurut Tri, yang seharusnya diultimatum adalah Ma'mun Murod yang pertama kali mengungkap dugaan antara Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto didampingi Denny, dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

"Yang seharusnya diultimatum tentunya saudara Ma'mun Murod karena beliau yang pertama mengungkap pertemuan Cikeas antara suadara BW didampingi saudara Denny Indrayana," ujar Tri.

BACA JUGA: Inilah Modus Kecurangan Tes CPNS 2013

Karenanya, loyalis Anas itu menegaskan tidak akan meminta maaf kepada Denny karena tak merasa bersalah.

"Saya mengulangi bahwa ada pertemuan Cikeas itu karena statemen Ma'mun Murod di depan Kantor KPK waktu saya mendampingi untuk klarifikasi tentang ketidakhadiran Mas Anas dipanggilan KPK," katanya.

BACA JUGA: Hambit Bantah Jadi Inisiator Penyuapan Akil

Tri mengaku mengulangi pertemuan Cikeas itu karena meyakini informasi yang disampaikan Ma'mun Murod punya kualitas tinggi.

Ia mempersilahkan jika Denny akan tetap akan melaporkan dirinya ke polisi. Yang jelas Tri tidak akan meminta maaf kepada Denny.

"Saya tidak akan minta maaf, walaupun ada 100 Denny Indrayana mau melaporkan,  saya tidak takut," pungkas Tri Dianto. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Partai Golkar Dianggap Jadi Perantara Suap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler