Dianggap Gagal Pimpin RI, Jokowi Diminta Kembali ke Solo

Sabtu, 28 Maret 2015 – 15:04 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - KLATEN – Sejumlah mahasiswa melakukan aksi jalan mundur di Jalan Pemuda Klaten, Jumat (27/3). Demonstrasi ini dilakukan karena mahasiswa menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak becus dalam bekerja dan menuntutnya turun dari jabatan sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Dilansir Jateng Pos (Grup JPNN.com), Sabtu (28/3), aksi ini dilakukan oleh 45 mahasiswa Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten. Sambil membawa spanduk kecaman, mahasiswa mulai melakukan longmarch sejauh 3 kilometer sejak pukul 09.00 Wib. Sesampainya di depan Pemkab Klaten, puluhan mahasiswa tersebut lantas melakukan orasi secara bergantian.

BACA JUGA: Serahkan Diri, Pecandu Narkoba Tak Diproses Hukum

“Pak Presiden tidak menepati janji terkait penanggulangan korupsi. Yang kami lihat saat ini adalah sikap tidak tegas dari presiden, hingga membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti tidak punya kekuatan untuk memberantas korupsi di Indonesia,” kata koordinator aksi, Langgeng Apriyanto, dalam orasinya.

Selain itu, imbuh Langgeng, harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan dan nilai tukar rupiah terus melemah. Hal ini terjadi karena kebijakan yang diambil Jokowi hanya mendahulukan kepentingan golongan tertentu saja.

BACA JUGA: Jambi Butuh APBN Rp 1,3 T

“Harusnya presiden bisa bersikap tegas dan tidak tunduk pada intervensi siapapun. Apabila memang sudah tidak sanggup, lebih baik Pak Jokowi turun dari jabatan presiden,” tambahnya.

Senada juga diungkapkan oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unwidha, Ardi Yanto yang mengaku sangat menyayangkan carut-marutnya organisasi penegak hukum di Indonesia. Bila Jokowi tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut, mahasiswa meminta Jokowi mundur dan kembali ke Solo saja.

BACA JUGA: Tertimpa Mesin Pabrik, TKI Tewas di Korsel

“Selain aksi ini, kami juga akan mengirimkan surat ke Presiden. Isinya adalah tuntutan kami terkait penanganan masalah yang tak kunjung selesai dan menyengsarakan rakyat ini,” urai Ardi.

Meski aksi berjalan damai, namun unjuk rasa tersebut sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Pemuda depan Pemkab Klaten terganggu. Sayangnya, aksi mahasiswa tersebut tidak mendapat tanggapan dari DPRD Klaten ataupun pejabat Pemkab Klaten. Setelah puas berorasi, mahasiswa kemudian membubarkan diri pada pukul 11.30 WIB.

Aksi demo dan protes pada kebijakan Presiden Jokowi yang dinilai tidak pro rakyat, juga dilakukan sejumlah mahasiswa di Sukoharjo. Jumat (27/3), puluhan mahasiswa IAIN Surakarta, menggelar aksi di bundaran Tugu Kartasura, Sukoharjo.
 
Sebelumnya mereka longmarch dari Kampus IAIN menuju Tugu Kartasura sambil membentangkan spanduk bertuliskan ‘Wong Solo Siap Pulangkan Jokowi’, ‘Kakehan Blusukan Lali Gawean’, ‘BBM Naik Jokowi Turun’, “Jokowi Gagal Memimpin Indonesia’ dan masih banyak lagi.
 
“Kami menuntut agar presiden mencabut kebijakan harga BBM yang berdasarkan mekanisme pasar global. apabila bulan April pemerintah nekat menaikkan harga BBM, kami berjanji akan turun ke jalan lagi secara besar-besaran,” tandas Yulianto Adi Pamungkas, korlap aksi.

Dengan pengawalan ketat dari aparat Polres Sukoharjo, satu persatu peserta aksi melakukan orasi di depan Patung Tugu Kartasura. Mereka menagih janji pemerintahan Jokowi. Janji janji yang dinilai diingkari Jokowi antara lain soal pemberlakuan kartu-kartu yang dijanjikan, menstabilkan nilai rupiah dan kebutuhan pokok dan juga tolak remisi hukuman bagi koruptor dan narkoba.(aya/dea/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Marwan: Kita tak Perlu Impor Jeruk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler