Menteri Marwan: Kita tak Perlu Impor Jeruk

Sabtu, 28 Maret 2015 – 11:07 WIB
CICIPI JERUK - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar saat mencicipi jeruk hasil pertanian warga desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang Jawa Timur, Jumat (27/3). Foto: Ist

jpnn.com - MALANG -  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, mengaku sangat terpukau dengan jeruk hasil pertanian warga desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang Jawa Timur. Menurut Marwan, jeruk yang dihasilkan ternyata tidak kalah kualitasnya dengan jeruk impor di pasaran.

"Jeruknya manis, enak. Gak kalah saing lah dengan jeruk-jeruk import," ujar Marwan, usai memetik beberapa jeruk di kebun milik Nur Rahmawati, saat berkunjung ke Desa Selorejo, Dau, Kabupaten Malang, Jumat (27/3).

BACA JUGA: Rampung Dibangun 2 Bulan Lalu, Jembatan Sudah Ambruk

Menurutnya, desa-desa yang memiliki potensi untuk mendongkrak perekonomian masyarakat desa perlu diberikan perhatian khusus, agar dapat meningkatkan kesejahteran warga setempat.

"Desa potensial seperti Selorejo ini perlu diberi perhatian khusus. Kita berharap ke depan tidak perlu lagi ada impor jeruk, di dalam negeri kan banyak jeruk, ya salah satunya di Desa ini masa kita masih mau impor," tambahnya.

BACA JUGA: Busyet… Pasangan Pelajar Nekat Mesum dan Bugil di Kelas

Ditegaskan, pemerintah telah berkomitmen untuk lebih memperketat aktivitas impor dalam segala hal, termasuk impor buah yang selama ini masih berjalan. "Pak Presiden Jokowi juga telah menyampaikan dalam berbagai kesempatan, agar lebih memperkecil aktivitas impor, kita harus bangga dan memanfaatkan hasil produksi kita sendiri," terang Marwan.

Menjelang penyaluran Dana Desa yang akan dicairkan pada April mendatang, Marwan meminta para Kepala Desa agar memperhatikan potensi di desanya masing-masing. "Kalau ada potensi hasil produksi lokal, dibentuk BUMDes, dikelola bersama antara pemerintah desa dengan warganya, pasti akan lebih bermanfaat.  Seperti desa Selorejo ini, saya yakin laju perekonomiannya akan semakin baik kalau dikelola dengan baik dengan melibatkan semua komponan di desa setempat," tambah Marwan.

BACA JUGA: Rutin Bayar, Aliran Air PDAM Buruk

Dikatakan, dengan adanya potensi desa agrowisata buah seperti Desa Selorejo ini, pemerintah perlu mendorong agar penjualan hasil pertanian jeruk warga dapat dijual hingga ke mancanegara.

"Ini akan menjadi tugas kita, termasuk kampus-kampus untuk melakukan pendampingan, pembinaan, agar potensi desa seperti ini bisa lebih berkembang dan hasilnya bisa diekspor," tutur Marwan.

Sementara itu, pemilik kebun Jeruk, Nur Rahmawati (48), mengatakan, dirinya sudah sejak 15 tahun lalu memiliki 350 pohon jeruk. "Setiap 6 bulan dipanen, lumayan hasilnya bisa menghasilkan sampai Rp 50 jutaan sekali panen," aku Nur.

Dia menjelaskan, mengelola kebun Jeruk relatif mudah karena cukup melakukan perawatan dengan menyiran pohon-pohon jeruk tersebut 10 hari sekali. "Yang penting perawatan ya, 10 hari sekali disemprot dengan pestisida. Pasti bagus hasilnya," bebernya.(rl/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Naik, Polisi Jaga SPBU


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler