Dianggap Simbol Negara dan Menggangu, Teroris Bidik Polisi

Kamis, 19 Desember 2013 – 17:35 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Aksi penembakan polisi oleh teroris bukan saja terjadi di Indonesia. Di beberapa negara di dunia, aksi penembakan terhadap anggota Polri kerap terjadi.

Sebab, teroris menganggap polisi sebagai simbol negara dan musuh yang paling mengganggu aktivitas mereka.

BACA JUGA: Mendagri Akan Utus Tim ke Banten

"Polisi adalah (dianggap) simbol negara dan paling mengganggu aktivitas mereka," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansya'ad Mbai saat diskusi BNPT dengan media di Jakarta, Kamis (19/12).

Menurut Ansya'ad, penembakan polisi merupakan gejala global. Ia menyebut di Pakistan, Tiongkok, dan Mesir beberapa tahun terakhir ini banyak polisi yang menjadi target penembakan. "Banyak sekali polisi tewas oleh teroris," kata Ansya'ad.

BACA JUGA: Mendagri Pertanyakan Kesediaan Atut Lantik Walikota Tangerang

Untuk Indonesia, Ansya'ad mengingatkan, agar kewaspadaan polisi tak boleh kendor. Kendati, polisi tengah memasuki masa transisi dan dituntut untuk tidak terkesan angker, berwatak sipil dan tak mencurigai masyarakat. "Ancaman terhadap kewaspadaan jangan menjadi kendor," terangnya. (boy/jpnn)

BACA JUGA: Sidang Kabinet Bahas Pengamanan Natal dan BPJS

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyuap Rudi Dijatuhi Hukuman Tiga Tahun Bui


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler