jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama kembali naik darah saat menanggapi awak media. Pria yang akrab disapa Ahok itu meradang saat dikonfirmasi mengenai pernyataanya soal hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pengembang properti kelas kakap ketika masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Ahok kesal karena menilai pernyataan yang terlontar dalam rapat dengan direksi PT Jakarta Propertindo itu kerap dimaknai keluar konteks oleh media. "Nggak usah ditanyalah, itu nggak usah di-spin," ucap Ahok bernada tinggi kepada wartawan di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (28/7).
BACA JUGA: Sudah Lima Jakmania Disangka Menganiaya Polisi
Seperti diketahui, dalam rapat yang berlangsung pada 26 Mei 2015 tersebut Ahok mengatakan bahwa pihak pengembang punya peran dalam kesuksesan program-program Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, kata Ahok, Jokowi tidak mungkin jadi presiden tanpa bantuan pengembang.
Namun kali ini amarah Ahok kepada wartawan cepat reda. Dia pun bersedia menjelaskan maksud dari pernyataan kontroversialnya tersebut.
BACA JUGA: Pedasnya Sindiran Pengamat Ini ke Parpol yang Sibuk Komentari Ahok
Ahok berdalil waktu Jokowi punya waktu yang sempit untuk merealisasikan program-programnya. Karenanya, pria yang hanya dua tahun memimpin ibu kota itu butuh bantuan dari pengembang.
"Waktu dia (Jokowi) begitu pendek, kita bisa pindahin orang nggak ke rumah susun? Enggak bisa, yang bangun rumah susun siapa? Kewajiban pengembang," cetusnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA JUGA: Raperda KTR DKI Bunuh Hak Perdata Perokok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perda KTR Harus Akomodasi Kepentingan Semua Eleman
Redaktur : Tim Redaksi