Pedasnya Sindiran Pengamat Ini ke Parpol yang Sibuk Komentari Ahok

Rabu, 29 Juni 2016 – 16:07 WIB
Masykurudin Hafidz. Foto: radarlampung/jpg

jpnn.com - JAKARTA - ‎Pengamat pemilu Masykurudin Hafidz menilai, partai politik sebaiknya segera menetapkan pasangan calon gubernur DKI Jakarta yang akan diusung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017.  Karena semakin dini partai politik menentukan calon, semakin panjang waktu dan peluang calon melakukan pendekatan dan menyerap aspirasi pemilih Jakarta. 

Sebaliknya, jika partai politik menentukan pasangan calon di menit terakhir, maka calon kata Masykurudin, tidak dapat banyak bergerak untuk menghimpun kepentingan pemilih. Kondisi inilah yang ditunjukkan oleh partai politik Jakarta. Keraguan bahkan ketidakpercayaan diri menyelimuti partai-partai politik sehingga saling menunggu satu sama lain.

BACA JUGA: Raperda KTR DKI Bunuh Hak Perdata Perokok

"Bahkan sebagian kader partai politik sibuk merespon gerakan pencalonan perseorangan daripada mempersiapkan calon yang diusungnya sendiri," ujar Masykurudin, Rabu (29/6).

Menurut Koordinator Nasional Jaringan Pendidi‎kan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) ini, secara matematis, sebenarnya empat pasangan calon mewakili unsur DPRD dapat muncul dalam Pilkada Jakarta. Dengan syarat kepemilikan 22 kursi dari total 106 kursi untuk mengajukan calon, sangat potensial akan adanya jumlah pasangan calon yang maksimal.

BACA JUGA: Perda KTR Harus Akomodasi Kepentingan Semua Eleman

"Apabila kondisi itu terwujud, maka terdapat 4 calon gubernur dan 4 calon wakil gubernur dari unsur DPRD yang jelas dapat mengakomodasi hampir seluruh kepentingan pemilih Jakarta," ujar Masykurudin.

Masykurudin meyakini, jumlah pasangan calon yang maksimal akan meningka‎tkan partisipasi pemilih. Selain itu, juga akan menguatkan legitimasi calon pemimpin Jakarta. Para tokoh-tokoh yang sudah berniat sejak awal untuk ikut berkompetisi, juga semakin banyak yang bisa diakomodir.

BACA JUGA: Happy Birthday, Ahok

Masykurudin juga menilai, apabila setiap partai politik merepresentasikan aspirasi pemilihnya sejak awal secara baik, maka peluang calon perseorangan dengan sendirinya mengecil.‎ Segala ketidakpuasan warga dapat diminimalisir dengan mengakomodasi aspirasi sekuat-kuatnya, tak terkecuali siapa yang diinginkan oleh masyarakat untuk menjadi pemimpinnya.‎(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diundang Teman Ahok, Adian: Saya Tak Minat Main Tebak-tebak Buah Manggis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler