jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono mengungkap, pihak luar telah mengakui perubahan dan pembangunan yang dilakukan pemerintah selama tiga tahun terakhir. Termasuk pemberian nilai layak investasi dari tiga badan rating, Moody’s, Fitch, dan S&P.
Peningkatan indeks daya saing global dari 41 menjadi 36, dan peningkatan indeks kemudahan berusaha dari 106 menjadi 72. Hal ini dia ungkapkan dalam Seminar Nasional Ikatan Pemuda Alumni Lemhanas (IPAL), Senin (22/1).
BACA JUGA: Stafsus Jokowi Ingatkan Bahaya Individualisme
"Presiden mengatakan bahwa kebijakan BBM satu harga merupakan upaya perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan masalah komersil semata," dia memastikan.
Dalam kesempatan itu, Diaz juga menyinggung terkait pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini. Dikatakan, dalam menghadapi pilkada, sebagai pemuda haruslah ingat selalu, menggunakan akal sehat dalam berdemokrasi.
BACA JUGA: DPD RI: Implementasi BBM Satu Harga Masih Bermasalah
Karena pada awalnya, demokrasi dibuat bukan untuk semua orang. "Di Athena sekitar 500 sebelum masehi dan juga di Sparta 1,000 sebelum masehi, yang berhak berpartisipasi dalam demokrasi hanya kalangan berpendidikan. Tidak termasuk anak-anak, perempuan, orang asing, dan budak, yang tidak mendapatkan pendidikan," paparnya.
Diaz juga mengingatkan, hati-hati dengan hoax. Pada saat tertentu, katanya hoax bisa menjadi sangat bahaya, seperti pada masa kampanye.
BACA JUGA: Jokowi: BBM Satu Harga Bentuk Keadilan untuk Rakyat
"Hoax pernah menyebabkan seseorang di Amerika Serikat untuk melepaskan tembakan di sebuah restoran pizza karena termakan kabar palsu. Ada praktek perbudakan anak yang dilakukan di lokasi yang terkait dengan calon Presiden Hillary Clinton saat itu," dia mengingatkan. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Minta Masyarakat Ikut Mengawasi BBM Satu Harga
Redaktur & Reporter : Adil