jpnn.com - MEDAN-Punya istri cantik ternyata menjadi bumerang bagi Robin Sihombing Nababan (45). Lelaki ini selalu dibakar cemburu, apalagi sejak kakinya cacat akibat kecelakaan lalu-lintas. Robin dan istrinya, Nova br Sianturi alias Mak Evi (35) pun kerap bertengkar.
Bahkan, Selasa (11/3) siang Robin dan Nova bertengkar di pasar. Pertengkaran berlanjut ke rumah. Puncaknya, Robin emosi dan membunuh perempuan yang telah memberinya empat anak itu.
BACA JUGA: Ibu Cemplungkan Anaknya ke Penampungan Air hingga Tewas
Pembunuhan ini terjadi di rumah pasangan itu di Jalan TB Simatupang Gang Langgar, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal. Robin diduga menghabisi istrinya dengan menikamkan sebilah pisau berkali-kali. Nova ditemukan tewas bersimbah darah di ruang tamu rumah kontrakan mereka.
Informasi dihimpun POSMETRO MEDAN (Grup JPNN), sebelum kejadian itu, warga mendengar Robin dan Novi bertengkar di dalam rumah. Saat itu, pintu dan jendela kediaman mereka dikunci dari dalam. Sehingga dua dari empat anaknya, yaitu Roy dan Aldo yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), tidak dapat masuk ke rumah.
BACA JUGA: Curi 3.600 Pakaian, 20 Karyawan Garmen Diciduk
Menurut warga, pertengkaran di antara pasangan yang berjualan sayuran di Pasar Sunggal itu kerap terjadi akhir-akhir ini. Mereka menduga pertengkaran itu dipicu cemburu, terlebih setelah Robin mengalami cacat di kakinya pasca mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu.
"Sering mereka bertengkar, hampir tiap hari. Suaminya cemburu karena dia cacat, apalagi istrinya cantik," ucap Butet, tetangga korban.
BACA JUGA: Sepi Proyek, Arsitek jadi Kurir Narkoba
Dalam pertengkaran kemarin, warga sempat mendengar jeritan Nova dari dalam rumah. Sementara itu, anaknya terus menggedor-gedor pintu dari luar rumah.
"Jadi warga langsung memanggil saudaranya yang ada di dekat sini untuk mendobrak pintu rumah. Setelah didobrak, ternyata istrinya sudah bersimbah darah. Posisinya telungkup dengan satu tangan di belakang, satu lagi di depan. Dia bersimbah darah di dekat leher, nggak tahu di mana yang luka," ucap Rahman, warga setempat.
Warga mendapati isi rumah berantakan. Foto-foto jatuh ke lantai dan barang-barang lain berserakan. Namun, mereka tidak menemukan Robin. Warga menduga Robin lari lewat pintu belakang.
"Ada yang sempat lihat dia jalan dari belakang tadi. Tangannya berdarah, tapi warga tidak tahu dia baru membunuh istrinya," jelas Rahman, diamini warga lainnya.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke polisi. Petugas datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari tempat itu, diamankan sebilah pisau berdarah yang diletakkan di atas kulkas.
Petugas kemudian membawa jasad Nova ke RSUP Adam Malik Medan untuk diotopsi. Sementara itu, rumah yang jadi lokasi pembunuhan itu dipasang garis polisi.
Kapolsek Medan Sunggal Kompol Eko Hartanto mengatakan, mereka masih menyelidiki kasus ini, termasuk motifnya. "Pelaku diduga suaminya. Dia masih kita buru," katanya.
Sementara tetangga korban Inem (38), mengaku mendengar jeritan korban yang memanggil namanya dari dalam rumah. Mendengar jeritan, Inem terkejut karena tiba-tiba tidak ada suara lagi.
Dia langsung keluar rumah dan melihat anak ketiga dan keempat korban, Roy (11) dan Aldo (6) di depan rumah sambil mengetuk-ngetuk pintu. Merasa ada yang tidak beres, Inem berteriak dan mengundang perhatian warga. Kemudian warga mendobrak pintu dan menemukan korban dengan posisi telungkup bersimbah darah.
Kata Inem, sebelum pintu tertutup, kedua anak korban berada di rumah. Sementara suami korban, duduk di kursi teras sebelah kiri rumah kontrakan.
"Tadi kulihat kedua anaknya di dalam rumah, sementara suaminya duduk di kursi depan dan kudengar istrinya seperti merepet-repet," tambahnya lagi.
Sebelum Nova ditemukan tewas, beredar informasi pasangan suami-istri itu bertengkar di Pajak Sunggal sekitar pukul 12.00 WIB atau dua jam sebelum korban ditemukan tewas. Di sebuah lapak, mereka sudah lama berjualan tomat, cabai, bawang, dan lain-lain untuk membiayai kebutuhan keluarga.
Siang itu, Nova bertanya kepada seorang perempuan (pembeli) apakah sudah ada yang mengontrak rumahnya. Kepada pembeli itu, Nova mengatakan mau pindah dan meninggalkan suaminya. Ternyata perbincangan itu didengar suaminya, yang juga berada di lapak jualan mereka.
"Tadi orang itu dua sempat cekcok di pajak. Istrinya nanya sama pembeli yang mungkin sudah langganan. Trus ada pembicaraan mereka soal rumah kontrakan. Korban mengatakan mau pindah rumah dan meninggalkan suaminya lantaran tak tahan sering berantem dan terlalu cemburuan. Saat mereka cerita soal kontrakan itu, didengar suaminya pula," ujar Lasma boru Nababan (44), kakak kandung Robin.
"Kami memang bertetangga jualannya dan sudah sering mereka cekcok. Makanya kami tidak peduli lagi. Memang adikku orangnya cemburuan. Soalnya pernah juga dibilangnya sama aku, kalau istrinya tidak ada di tempat jualan, agar diberitahu sama dia melalui SMS kosong. Kan udah tidak betul lagi kalau sudah kayak gitu. Contonya istrinya pergi entah buang air, apa aku harus kasih tahu," tambahnya.
Setelah cecok, pasangan suami istri itu langsung menutup lapak jualan. Korban terlebih dulu meninggalkan pajak. Mengetahui istrinya hendak pindah rumah dan meninggalkannya, Robin langsung mengikuti istrinya menuju rumah mereka yang berjarak sekitar 200 meter dari lapak jualan.
Amatan Posmetro, di rumah tersebut tampak tas besar hitam berisi pakaian. Juga ada sebuah karung berwarna putih berisi pakaian.
"Berarti istrinya benar mau pindah. Soalnya barang-barangnya juga sudah dikumpulkan. Kulihat tadi di rumah itu. Mungkin naik pitam suaminya dan langsung menghajarnya," tambah Lasma.
Sementara itu, warga sekitar mengatakan, Nova merupakan wanita cantik dan masih muda.
"Memang cantik istrinya, tapi orangnya baik dan tidak pernah melakukan hal aneh. Taunya hanya bekerja untuk membiayai keluarganya. Pagi membuka pajak, sementara suaminya mengambil barang naik becak ke Pajak Kampung Lalang. Tapi entah mengapa suaminya selalu cemburu," ujar Inem, tetangga korban.
Keterangan dihimpun, kecemburuan Robin meningkat setelah dia mengalami cacat kaki kanan setelah mengalami kecelakaan sekitar 1,5 tahun lalu. Saat itu mereka mengalami kecelakaan di Jalan TB Simatupang, di depan Terminal Pinag Baris.
Dalam kecelakaan tersebut, mereka sama-sama mengalami luka. Namun suaminya yang paling parah, karena kakinya patah. (tun/smg/bersambung)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Selingkuhan, Suami Tega Aniaya Istri
Redaktur : Tim Redaksi