BACA JUGA: PBB dan PKB Resmi Ikat Janji dengan Demokrat
“Dalam konteks menghadapi pemilu presiden 2009 ini, beresiko bagi SBY untuk berkoalisi dengan PKS mengingat pluralisme dan dinamika yang dimiliki bangsa iniSelain menggunakan logika pluralisme kepartaian, Gus Choi juga memperkirakan tingginya tingkat resistensi bagi Partai Demokrat pada Pilpres 2014 mendatang jika pada Pilpres 2009 ini Partai Demokrat berkoalisi dengan PKS
BACA JUGA: Hanya Ada Dua Pasang Capres
“Dua logika ini sudah cukup bagi saya untuk membuat prediksi bahwa PD kurang nyaman dan tidak logis berkoalisi dengan PKS,” tegasnya.Dia menyarankan, sebaiknya internal PD sudah punya keputusan bahwa koalisinya di pilpres memang dengan PG
Menjawab pertanyaan tentang siapa saja nama-nama yang pantas untuk dikantongi PD guna disandingkan dengan SBY, Gus Choi menegaskan, secara empiris rasanya tidak mungkin SBY kembali menggandeng Jusuf Kalla mengingat track record JK sebagai wapres
BACA JUGA: Sultan Kembali Temui Megawati
“Soal kader, Partai Golkar itu tidak akan pernah keringSBY punya pilihan yang sangat leluasa sepanjang pilihan berasal dari kader Golkar,” ujar Gus Choi, sembari menyebut nama DR Akbar Tandjung dan Agung Laksono sebagai sosok yang pantas mendampingi SBY.Gus Choi juga mengungkap modal politik yang dimiliki Akbar Tandjung“Bang Akbar berasal dari luar Jawa hingga mampu jadi penyeimbang SBY yang dari JawaLalu jam terbang politik dan birokrasinya yang cukup meyakinkanModal politik Akbar Tandjung ini sangat bermanfaat bagi kedua pasangan jika Akbar tidak berambisi untuk suksesi 2014 nanti.”
Sama halnya dengan Akbar Tandjung, Agung Laksono juga punya modal politik yang cukup meyakinkan karena saat ini Agung Laksono Wakil Ketua Umum DPP PG dan sekaligus Ketua DPR RI“Dua hal yang tidak menguntungkan SBY jika Agung yang dipilihnya yakni tidak terakomodasinya isu politik yang menyangkut luar Jawa dan ambisi Agung menjadi orang nomor 1 di Golkar,” tegasnya.
Namun Gus Choi menegaskan bahwa elektabiltas dan akseptabilitas Akbar Tandjung lebih tinggi di masyarakat ketimbang Agung Laksono“Saya dengar wartawan-wartawan politik juga cenderung lebih menyukai Akbar dibandingkan dengan Agung karena selain berpengalaman juga Akbar lebih bisa mengerti tugas-tugas kewartawanan,” tegasnya(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LBH Bakal PTUN-kan Hasil Pemilu 2009
Redaktur : Tim Redaksi