jpnn.com - JAKARTA - Investor asing tercatat melakukan aksi beli dengan nilai pembelian bersih Rp 69,2 miliar dalam sesi perdagangan, Jumat (17/6) kemarin. Dengan demikian, akumulasi pembelian bersih investor asing sejak awal tahun mencapai Rp 6,645 triliun.
Pembelian tipis tersebut menunjukkan investor asing masih melihat potensi ancaman rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Britain Exit/Brexit) dan dampak kenaikan The Fed Fund Rate terhadap nilai tukar rupiah.
BACA JUGA: Lebaran Jadi Harapan Industri Makanan dan Minuman
President Director PT Indo Premier Securities Moleonoto The memperkirakan dampak Brexit akan sangat terasa ke pasar uang dan pasar modal. Bila Inggris keluar dari Uni Eropa, USD diperkirakan menguat sehingga rupiah diprediksi melemah.
Bila nilai tukar melemah, pasar saham diprediksi akan terganggu. Bila Inggris keluar dari zona Eropa, pelemahan ekonomi dunia juga diprediksi lebih panjang.
BACA JUGA: Harga Telur Ayam Turun, Gula Pasir Meroket
Pasalnya, transaksi perdagangan Inggris dan Uni Eropa akan ikut menurun akibat berbagai hambatan. ’’Cukup deg-degan juga menunggu referendum pada 23 Juni,’’ ujarnya.
Di sisi lain, penurunan BI Rate menjadi 6,5 persen membuat investor melakukan aksi beli terbatas. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun menguat 20,752 poin (0,431 persen) pada penutupan kemarin. (gen/josjpnn)
BACA JUGA: Agresif, Semen Indonesia Ekspansi Kedua di Asia
BACA ARTIKEL LAINNYA... ASDP Luncurkan Mobile E-Ticketing
Redaktur : Tim Redaksi