Lebaran Jadi Harapan Industri Makanan dan Minuman

Sabtu, 18 Juni 2016 – 11:18 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Ramadan dan Lebaran menjadi harapan bagi para pelaku industri makanan dan minuman untuk menggenjot penjualan. Sebanyak 30–40 persen total penjualan tahun ini berasal dari sales pada bulan puasa dan Lebaran.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman memprediksi, lonjakan 30 persen penjualan makanan dan minuman terjadi pada Mei hingga Juli.

BACA JUGA: Harga Telur Ayam Turun, Gula Pasir Meroket

Bahkan, untuk jenis makanan-minuman tertentu, permintaan melonjak hingga 100 persen. ”Misalnya, sirup, nata de coco, biskuit, dan minuman manis,” terang Adhi, Jumat (17/6) kemarin.

Kenaikan permintaan terasa sejak tiga bulan menjelang Lebaran. Karena itu, puncak penjualan tahun ini diprediksi pada tiga bulan tersebut. Hal serupa dialami industri minuman ringan.

BACA JUGA: Agresif, Semen Indonesia Ekspansi Kedua di Asia

Asosiasi Minuman Ringan Indonesia (Asrim) mengaku, lonjakan permintaan 30–40 persen terjadi tiga bulan lalu. Ketua Asrim A. Triyono memprediksi, pertumbuhan minuman ringan siap saji tahun ini mencapai 8–10 persen. ”Kami berharap pada momen Ramadan dan di semester kedua nanti,” katanya.

Khusus di Jatim, kenaikan permintaan industri makanan dan minuman diperkirakan mencapai 75 persen jika dibandingkan dengan bulan biasa. Meski demikian, Ketua GAPMMI Jawa Timur Yapto Willy Sinatra menyatakan, produsen makanan-minuman cenderung tidak menambah stok sejak jauh hari. (vir/jos/jpnn)

BACA JUGA: ASDP Luncurkan Mobile E-Ticketing

BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Ngotot Naikkan TDL Khusus 900 VA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler