Diberitakan Pernah jadi Wanita Panggilan, Istri Trump Tuntut Rp 1,98 T

Sabtu, 03 September 2016 – 07:10 WIB
Melania Trump. Foto: AFP

jpnn.com - WASHINGTON – Melania Knauss alias Melania Trump akhirnya menggugat dua media yang menyebarluaskan berita tak benar tentangnya. 

Kamis (1/9) istri calon presiden (capres) Partai Republik Donald Trump itu memperkarakan Daily Mail dan Webster Griffin Tarpley karena telah mencemarkan nama baiknya. Sebelum langkah ini ditempuh, Melania sudah melayangkan somasi.

BACA JUGA: Indonesia-Tiongkok Sepakati Kerja Sama USD 30 Miliar

”Dua tergugat memublikasikan sejumlah pernyataan tentang Nyonya Trump yang 100 persen tidak benar dan merusak reputasi baiknya sebagai pribadi dan profesional,” papar Charles Harder, pengacara Melania.

Di antaranya, memberitakan bahwa perempuan 46 tahun itu pernah menjadi wanita panggilan sebelum hijrah ke Amerika Serikat (AS). Tepatnya pada era 1990-an. 

BACA JUGA: Duaaarr! Uji Coba Roket SpaceX Malah Meledak

Diwakili Harder, Melania memasukkan gugatan terhadap Mail Media Inc., induk Daily Mail, dan bloger Tarpley di Pengadilan Montgomery County, Negara Bagian Maryland. Karena menganggap fitnah itu telah mencemarkan nama baiknya, ibu satu anak tersebut menuntut kompensasi. 

”Nyonya Trump mengajukan tuntutan ganti rugi USD 150 juta (sekitar Rp 1,98 triliun),” terang sang pengacara. 

BACA JUGA: 30 Menit Bertemu, Jokowi dan Xi Jinping Sepakati Tiga Hal

”Tergugat menyebarluaskan kebohongan (tentang Melania) kepada jutaan orang di AS dan seluruh dunia. Itu tindakan yang jahat dan sangat merugikan,” lanjut Harder. 

Apalagi, berita tidak benar tersebut muncul saat Trump sedang butuh banyak dukungan demi memenangkan pemilihan presiden (pilpres) November mendatang. 

Maka, Trump maupun Melania sangat menjaga nama baik mereka. 

Kamis malam Daily Mail mencabut berita tentang Melania dari publikasi mereka. Pada 20 Agustus lalu, media Inggris tersebut memang memasang berita tentang mantan model asal Slovenia itu pada situs resminya. 

Berita tersebut diberi judul ”Masa Lalu Liar Istri Donald Trump yang Berasal dari Slovenia.

”Di sana tersirat bahwa saat masih menjadi model, Melania juga melakoni kerja sampingan sebagai wanita panggilan. 

Setelah mencabut berita tersebut, Daily Mail juga menyatakan bahwa artikel tentang Melania itu tidak punya maksud buruk terhadap Trump maupun pencalonannya. 

Bahkan, Daily Mail mengaku tidak bermaksud menjatuhkan nama baik Melania. 

Sebab, dalam tulisan tersebut, mereka tidak secara langsung menyebut Melania sebagai wanita panggilan atau terjun di bisnis esek-esek. 

”Dalam artikel kami disebutkan bahwa tudingan-tudingan miring terhadap Melania terkait masa lalunya itu akan berdampak besar bagi pilpres AS, khususnya Trump. Bahkan, jika tudingan-tudingan itu tidak benar, dampak negatifnya akan tetap sama,” papar Daily Mail dalam hak jawabnya. 

Tapi, penjelasan tersebut tidak membuat Melania memaafkan Daily Mail atau menghentikan langkah hukumnya. 

Sebab, beberapa waktu lalu, dia telah memberikan kesempatan kepada media itu untuk menarik berita tidak benar tersebut dan meminta maaf secara terbuka. 

Saat itu, Daily Mail hanya menyebutkan bahwa seluruh data pada berita yang mereka unggah bulan lalu tersebut berasal dari sebuah majalah Slovenia. 

Selain Daily Mail, Melania menggugat Tarpley. Penulis blog asal Maryland itu dianggap menyebarluaskan berita bohong tentang istri Trump tersebut. 

Yakni, menyebut ibunda Barron itu sebagai mantan model yang mengalami masalah dengan ketenaran.

Tapi, Tarpley bersikukuh pada pendiriannya. Dia menganggap gugatan Melania tidak masuk akal. (AFP/Reuters/BBC/hep/c6/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadiri KTT G-20, Jokowi Akan Usung Transparasi Perpajakan Internasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler