Lokseumawe--Aksi teror di Aceh semakin menjadi-jadiDalam sepekan ini dimulai dari insiden penggranatan, Rabu (30/11) sampai peristiwa penembakan sadis, Minggu (5/12) sudah menelan korban jiwa
BACA JUGA: Daerah Tolak Impor Ikan
Seperti kejadian kemarin malam di kawasan perkebunan karet PT Satya AgungBACA JUGA: Kapolda Terbitkan Maklumat Perang Terhadap Judi
Lima OTK datang dan menyergap belasan pekerjaPenembakan sadis itu memecah keheningan malam, sementara seluruh korban ambruk mencium tanah dengan kondisi bersimbah darah
BACA JUGA: Kecewa, Wagub Sulteng Bosan Ngomong Disiplin PNS
Pasca menembaki buruh perkebuhan, lima orang tak dikenal (OTK) diduga meninting senjata AK-47 dan SS-1 buru-buru kabur dari lokasi kejadian.Dari himpunan data Metro Aceh (Group JPNN) ke lokasi menyebutkan, peristiwa berlangsung sekira pukul 23.00 WIBAdapun korban yang dijemput maut adalah Ratno (50), Heriyanto (35) dan Sugiarto alias Sugeng (45), warga Sampe Raya Bahorok, Bukit Lawang, Kabupaten Langkat SumutSedangkan lima korban kritis yakni Misman (55) dan Harapan (35) warga Buket Lawang, Kecamatan Bahorok, LangkatSamin (33) warga Pulau Tiga,Kecamatan Ranto, Aceh TamiangErik (21) warga Bangka Jaya, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara dan Jhoni (29) warga Keude Cunda, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Sekitar pukul 00.00 WIB, semua korban tewas dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Lhokseumawe menggunakan dum truk milik PT Satya AgungSementara kelima korban kritis dibawa dengan ambulance dan
kendaraan warga setempatDari pantauan Metro Aceh, Senin (5/12) siang sekitar pukul 12.00 WIB, korban tewas dijemput pihak keluarga msing-masing dibawa pulang ke kampung halamannya di Sumut.
Menurut penuturan sejumlah saksi mata termasuk korban luka tembak, saat itu lima orang tidak dikenal memakai baju kaos hitam lengan panjang, celana jeans dan bersebo datangMereka muncul dari arah belakang barak, menghampiri belasan penderesSeluruh korban sedang nongkrong minum kopi sambil nonton tv, di warung Pak Tiyok yang terletak hanya beberapa meter dari barak buruh.
“Kami disuruh keluar kantin dan jongkok, sementara pemilik warung tidakSelanjutnya salah satu pelaku berbadan tegap minta KTPBeberapa orang menyerahkan kartu identitas, namun saya bilang KTP tinggal di rumahSetelah itu otk menyebut mereka (buruh-red) bukan orang AcehDalam hitungan detik, senpi sudah menyalak dari depan menembus tubuh kami semua,” ujar saksi dan juga korban luka tembak di ruang ICU Rumah Sakit Umum Cut Meutia, LhokseumaweKepada wartawan ia memohon, agar identitasnya dirahasiakan saja, agar tak diketahui pelaku bahwa ada yang masih hidup.
Lanjut sumber lagi, setelah diberondong, ada yang masih hidup memohon untuk tidak dieksekusiNamun para pelaku dengan sadis melepas tembakan hingga korban tewas“Tidak ada yang berani kabur, kami hanya menunduk dan ada yang berteriak minta ampun agar jangan ditembakSetelah itu saya tidak sadarkan diri,” ujar sumber itu.
Setelah insiden tragis ini berlangsung, seluruh OTK dengan santai berjalan kaki meninggalkan Tempat Kejadian Perkara (TKP)Mereka pergi dari arah belakang barakSementara pertolongan datang setengah jam kemudianBeberapa pekerja selamat, karena sedang berada dalam barak dan tidak berani keluar.
Setelah situasi benar-benar dinyatakan aman, beberapa pekerja segera melakukan kontak dengan pihak perusahaan dan menghubungi aparat kepolisianPetugas tiba di lokasi dan dinihari itu juga mengevakuasi seluruh korban, dibantu mobil perusahaan dan ambulan ke RS Cut Meutia, Lhokseumawe.
Dalam amatan wartawan, tampak Ratno tewas dengan kondisi kepala pecah terkena peluruSementara Sugiarto alias Sugeng tertembak dibagian mata, sebelah kanan tembus ke kepala belakang, pergelangan tangan kanan robekJuga Heriyanto tertembak dibagian pinggang kanan, tembus ke dada kiri dan kakinya pecah terkena peluruUntuk lima korban lainnya kini kritis, pasca perutnya jebol kena timah panas termasuk luka tembak dibagian kaki dan paha.
Tindakan medis berupa operasi dilakukan Senin siang sekira pukul 11.00 WIBSatu persatu korban kritis ditangani, namun baru satu proyektil peluru dari tubuh Erik yang diangkatSedangkan lainnya masih dalam tahap penanganan(sjm-arm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diusut, Bansos Jabar Rp400 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi