jpnn.com - JAKARTA - Seorang dosen dari salah satu universitas swasta di Jakarta Barat bertemu calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (14/12).
Begitu bertatap muka dengan Ahok, dia mengatakan bahwa mantan Bupati Belitung Timur tidak bisa ditemuinya dan mahasiswa pada saat di Balai Kota DKI.
BACA JUGA: Gara-Gara Ini Gerbang Tol Karang Tengah akan Dibongkar
Pada saat itu dosen tersebut berniat memberikan undangan guna meminta Ahok menjadi keynote speaker atau pembicara dalam seminar.
Ahok menanyakan kepada dosen tersebut datang jam berapa ke Balai Kota.
BACA JUGA: Wuih! Bang Taufik Minta BPK Usut Proyek Mangkrak Pemprov DKI
"Siang pak," kata dosen tersebut di Rumah Lembang.
Mendengar jawaban tersebut, suara Ahok meninggi. Ahok terlihat kesal karena dirinya terkesan tidak mau melayani warga.
BACA JUGA: GEGER! Ibu Marahi dan Cakar Polantas di Jatinegara
Padahal, selama menjadi gubernur, mantan Bupati Belitung Timur itu menyempatkan diri menemui warga yang ingin mengadu sejak pukul 07.30 WIB, tiap Senin-Jumat.
"Saya sederhana saja. Saya datang pukul 07.30 atau paling lama 07.45 WIB tiap harinya, saya ladenin satu-satu warga. Saya pun enggak bisa atur jadwal saya. Bagaimana ibu datang siang mau ketemu saya, kecuali presiden telepon, saya batalin semua jadwal saya," ucap Ahok.
Bahkan, Ahok menjelaskan, apabila istrinya Veronica Tan ingin mengajak jalan harus memastikan jadwal dulu.
"Istri aja ngajak nonton tanya jadwal sama sekretaris. Saya hidup bukan buat saya lagi, tapi untuk banyak orang bu," ujarnya.
Ahok mengatakan, ada ratusan universitas di Jakarta yang memintanya untuk menjadi pembicara dalam suatu seminar. Namun, dia tidak serta merta bisa langsung hadir.
"Kalau minta saya untuk jadi keynote speaker, bapak ibu pilih saya jadi keynote speaker apa gubernur?" ungkap Ahok. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lega, Sidang Ahok Aman-Aman Saja
Redaktur : Tim Redaksi