Dibogem saat Hendak Salat di Masjid, Pemuda Penuh Tato Bunuh Temannya

Rabu, 07 Agustus 2019 – 08:51 WIB
Pemuda penuh tato bernama Agus Sulistiyo nekat membunuh temannya, Andi Irsa Aditya, karena dianiaya saat hendak menunaikan salat Isya di masjid di Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Berita Kota Makassar

jpnn.com, MAKASSAR - Pemuda penuh tato bernama Agus Sulistiyo nekat membunuh temannya, Andi Irsa Aditya, karena dianiaya saat hendak menunaikan salat Isya di masjid di Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (4/8).

Setelah membunuh, pria yang karib disapa Bagong itu langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Panakkukang.

BACA JUGA: Lanjutan Sidang Prada DP Mutilan Sang Pacar: Pengakuan Saksi Elsa Eliza Sungguh Mengejutkan

Kepada petugas, warga Jalan Toddopuli itu mengaku wajahnya sempat mendapat tiga bogem mentah dari korban.

BACA JUGA: Zul Benar-Benar Merusak Citra Garuda Indonesia

BACA JUGA: Jumharyono Bunuh Istri, Lalu Bakar Anak Hidup-Hidup, Sungguh Biadab

Perlakuan korban yang karib disapa Enda itu membuat Bagong murka. Bagong lantas mengejar Enda.

Setelah berhasil menangkap Enda, Bagong langsung menghujamkan badik yang dipegangnya ke tubuh korban.

BACA JUGA: Henri Hajar Ibu, Aniaya Istri, Lalu Bunuh Anak Kandung Karena Cemburu

Lima tusukan membuat Enda bersimbah darah. Tidak lama kemudian Enda tewas dengan luka parah di tubuhnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, peristiwa terjadi karena salah paham. Saat itu Enda sedang berpesta minuman keras.

Enda menenggak miras bersama temannya, yakni Reski, Rifai, Iswandi, Petrus, dan Fikar.

”Di tengah asyiknya mereka pesta miras, datanglah Bagong. Dia bermaksud untuk bergabung bersama bermain gitar dan bernyanyi,” ujar Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap, Senin (5/8).

Tidak lama berselang azan berkumandang. Bagong berpamitan untuk menunaikan salat di masjid.

Namun, Enda mencegat Bagong. Dia lantas merangkul leher Bagong. Saat itu Enda membisikkan kalimat bernada tudingan yang membuat Bagong murka.

”Tersangka rela dipukul jika memang tudingan itu bisa dibuktikan,” terang Ananda.

Dia menambahkan, Enda langsung melayangkan bogem mentah ke wajah Bagong. Para saksi sempat melerai.

Namun, Bagong tidak terima wajahnya dipukuli. Dia pun langsung gelap mata.

Bagong melakukan perlawanan hingga terjadi saling kejar. Dia menghujamkan badik seteah menangkap Enda.

Tiga tusukan di bagian dada membuat Enda sempoyongan. Bagong lantas menikam ketiak kiri dan bagian lengan kiri korban.

Ananda menambahkan, Tim Resmob Polsek Panakkukang yang dipimpin Panit 2 Reskrim Ipda Roberth Hariyanto Siga mendapat informasi pembunuhan itu saat sedang melakukan pemantauan kamtibmas.

“Piket fungsi yang terlebih dahulu mendapat informasi kemudian meneruskan ke tim Resmob Polsek Panakkukang yang berada di lapangan,” ujarnya.

Selanjutnya polisi mendatangi lokasi kejadian. Petugas lantas mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Grestelina.

Namun, pihak medis mengatakan bahwa nyawa korban tidak bisa tertolong. (ish/rus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita dan Fakta Terbaru dari Sidang Prada DP Pelaku Mutilasi Sang Pacar


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler