Dibutuhkan 600 Bidan

Jumat, 16 Januari 2015 – 02:47 WIB

jpnn.com - MATARAM - Hingga kini NTB masih kesulitan memenuhi jumlah bidan yang ideal. Masih minus 600 bidan untuk melengkapi 1.600 bidan yang sudah bertugas. Saat ini seluruh desa dan kelurahan telah memiliki bidan.

Namun, idealnya tiap desa dan kelurahan minimal memiliki dua orang bidan yang stand by di sana.

BACA JUGA: Kemungkinan Bisa Karena Peluru Tidak Punya Mata

“Total untuk seluruh NTB kita perlu bidan 2.200 orang. Sekarang baru ada 1.600 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, Eka Junaidi, kemarin.

Tidak bisa jika satu desa dan kelurahan hanya memiliki satu bidan. Sebab, selain harus membuka praktik, mereka juga harus mengurusi masalah administrasi.

BACA JUGA: Gubernur Doakan Empat Persoalan Ini di Tanah Suci

Dokter gigi lulusan Universitas Padjajaran, Bandung ini mengatakan, selama ini para bidan ditempatkan di pos kesehatan desa (poskesdes) atau di pos bersalin desa (polindes). Hanya saja, memang saat ini tidak semua desa memiliki poskesdes atau polindes.

Data Dinas Kesehatan NTB menyebutkan, saat ini dari 1.100 desa dan kelurahan, poskesdes dan polindes baru ada di 700 desa dan kelurahan. Fasilitas kesehatan ini juga masih banyak yang belum punya gedung sendiri. Bahkan ada yang masih menumpang di kantor desa atau sedikit lebih baik dengan menyewa rumah penduduk setempat.

BACA JUGA: Izin untuk Kantor, KFC Dilarang Jualan

“Layanan tentu tetap menjadi hal yang kita kedepankan, kendati tempat masih menyatu dengan kantor desa atau menyewa,” tandasnya.

Memang kata Eka, tidak semua desa dan kelurahan harus dibangun poskesdes. Bagi desa yang dekat dengan fasilitas kesehatan lainnya semisal pusat kesehatan masyarakat, pusat kesehatan pembantu tentu menjadi pertimbangan tersendiri untuk membangun poskesdes.

Keberadaan para bidan di desa ini kata Eka, juga untuk terus menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan di NTB. Sejauh ini, angka ini kata Eka terus berhasil ditekan. Pada 1997 misalnya kata Eka, kematian bayi di NTB mencapai 195 dari 1.000 kelahiran. Tapi pada 2014 lalu, angka ini sudah mencapai 57 kematian bayi dari 1.000 kelahiran.

Demikian juga untuk angka kematian ibu melahirkan. Pada 2014 lalu sudah mencapai 251 per 100.000 kelahiran. Turun dari 360 per 100.000 kelahiran pada tahun sebelumnya. Dan khusus untuk predikat menekan angka kematian ibu melahirkan ini, NTB berada pada posisi 14 dari 34 provinsi. (kus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bohongi Tjahjo, Hari Ini Sekda Terdakwa Dipanggil Kemendagri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler