Dicopot dari Pimpinan Komisi, Noriyu Merasa Ditelikung Fraksi

Jumat, 20 Juni 2014 – 19:04 WIB
Nova Riyanti Yusuf. Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nova Riyanti Yusuf mengaku heran karena Fraksi Partai Demokrat (FPD) tempatnya bernaung mencopotnya dari posisi pimpinan di Komisi Kesehatan DPR itu. Politisi muda yang dikenal dengan sapaan Noriyu itu bahkan menganggap proses pencopotannya dari pimpinan Komisi IX DPR tidak sesuai prosedur.

Kini, posisi Noriyu di pimpinan Komisi IX DPR digantikan oleh rekan sefraksinya, Dinajani H Mahdi.  Namun, Noriyu merasa ditelikung karena saat pergantian itu dirinya tidak sedang berada di Jakarta.

BACA JUGA: KPK Sita Dokumen Terkait Pembangunan Tanggul Laut di Biak Numfor

"Pada saat dikirimkan SK (surat keputusan dari Fraksi Partai Demokrat, red) ini, posisi saya tidak sedang di Jakarta. Jadi staf saya mengirimkan lewat WhatsApp," kata Noriyu dalam jumpa pers di DPR RI.

Menurutnya, dalam SK pencopotan yang ditandatangani Ketua FPD, Nurhayati Ali Assegaf itu tidak dicantumkan tentang alasan pencopotan. Noriyu juga menganggap alasan penyegaran yang Nurhayati untuk pergantian posisi Wakil Ketua Komisi IX DPR dari FPD juga tidak tepat.

BACA JUGA: Pengamat Sindir Pensiunan Jenderal Kurang Elegan dalam Berpolitik

Noriyu mengatakan, dirinya tengah berkonsentrasi menuntaskan rancangan undang-undang (RUU) tentang Kesehatan Jiwa."Saya harus menjelaskan ini bukan tentang saya namun tentang kita. UU kesehatan jiwa ini janji saya kepada konstituen. Saat injury time saya tetap kerja keras untuk menyelesaikan. Komisi 9 belum menghasilkan undang-undang sama sekali," jelasnya.

Hasil penelusuran Noriyu, pencopotannya hanya diputuskan dalam rapat FPD pada 18 Juni 2014. Ketika itu mencuat alasan penggantian karena peran Noriyu di Komisi IX dianggap tak sejalan dengan keinginan FPD.

BACA JUGA: 90 Persen Suara Muhammadiyah Diklaim Masuk Jokowi-JK

"Intinya Nova ganti. Ini aneh. Proses itu biasanya menentukan ketua komisi berdasarkan kompetensi. Bukannya diobral menawar-nawarkan kepada anggota siapa yang mau. Saya tidak ada di situ (rapat) dan selama ini saya selalu patuh dengan arahan fraksi," jelasnya.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jarak Elektabilitas di Atas 10 Persen, Prabowo Dinilai Sulit Lampaui Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler