jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPD RI, La Ode Ida menilai penunjukan pelaksana tugas (plt) pimpinan KPK dengan Ketua Taufiqurrahman Ruki (TR) diperkirakan akan kian menjadikan lembaga KPK tumpul dan tidak berdaya.
"Saya menilainya Plt baru pimpinan KPK bermisi kompromi. Sebab sosok TR, dengan latar belakangnya sebagai polisi, dunia bisnis dan politik, tanpa prestasi luar biasa, kemungkinan tidak akan serius melanjutkan agenda KPK yang sudah diawali oleh Abraham Samad dan kawan-kawan sebelumnya," kata La Ode, Minggu (22/2).
BACA JUGA: Kejagung Didesak Segera Laksanakan Eksekusi Mati
Dengan begitu ujar Ida, sudah pastilah kasus rekening jumbo para oknum jenderal polisi yang nama-namanya sudah beredar di media sosial (termasuk BG) akan sulit dilanjutkan.
"Apalagi dua orang lainnya, yakni Johan Budi dan Adnan Pandu Pradja, sudah teridentifikasi memiliki kasus dan pihak Mabes Polri sudah pernah menggertak mereka. Diperkirakan kedua orang itu tidak akan pernah ngotot lagi untuk mengusut para koruptor dari barisan Polri dan atau politisi," tegasnya.
BACA JUGA: Ini Alasan Jokowi Disebut sudah Menabrak Hukum soal Kapolri
Singkatnya kata mantan senator asal Sulawesi Tenggara ini, bukan karakter seperti figur-figur di Plt pimpinan KPK yang baru saja dilantik ini yang bisa melakukan gebrakan bertarget untuk memberi efek jera pada para koruptor kakap di negara ini yang sebagian di antaranya masih aman-aman saja berperan sebagai penyelenggara negara.
"Para koruptor sekarang ini akan sangat nyaman. Pada saat yang sama KPK akan kian tidak bertaji karena kehilangan figur champion anti-korupsi yang berani yang diperankan oleh tiga pimpinan KPK sebelumnya yakni AS, BW dan Busyro M," ungkapnya.
BACA JUGA: Jokowi Hanya Bikin Anggaran Membengkak, Macet dan Berisik
Dikatakan Ida, publik bangsa ini pun hanya akan menyaksikan KPK bersuara keras tapi tanpa "tembakan peluru panas ke arah para koruptor", yang akan terus berlanjut sampai akan hadirnya pimpinan KPK defenitif hasil pilihan DPR di akhir tahun 2015 ini.
"Inilah proses-proses yang sangat transparan dalam mengamputasi KPK dengan topangan kekuatan struktural. Sementara para koruptor dan atau pemilik rekening gendut merasakan perlindungan," imbuhnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UU Sumber Daya Air Dibatalkan, Desa Adat Diuntungkan
Redaktur : Tim Redaksi