Didampingi Mentan SYL, Presiden Jokowi Luncurkan Program Kelapa Genjah 1 Juta Batang

Kamis, 11 Agustus 2022 – 18:43 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) mendampingi Presiden Jokowi melakukan penanaman perdana kelapa genja di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (11/8). Foto: Dokumentasi Kementan

jpnn.com, SUKOHARJO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan tanam perdana yang menandai pencanangan program pengembangan kelapa genjah secara nasional.

Pengembangan kelapa genjah yang dilakukan secara bertahap pada 2022-2023 itu untuk memperkuat sektor pertanian menghadapi krisis pangan global dan meningkatkan pendapatan rumah tangga.

BACA JUGA: IRRI dan Akademisi Apresiasi Kementan-BPS atas Survei Cadangan Beras Nasional 2022

Presiden Jokowi mengatakan saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mengoptimalkan lahan pekarangan dan lahan pertanian yang tidak produktif untuk digunakan dalam pengembangan komoditas pertanian sebagai langkah nyata untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.

Pasalnya, upaya penyediaan pangan harus terus dilakukan karena dunia sedang mengalami krisis pangan, terbukti sebanyak 300 juta lebih orang di berbagai negara mengalami kekurangan pangan.

BACA JUGA: Kejar Target Banten Zero PMK, Irjen Kementan Jan Samuel Maringka Bergerak Lakukan Ini

"Paling penting selain menanam kelapa genjah, disiapkan juga industrialisasinya karena kelapa ini bisa dijadikan gula semut, minyak kelapa," kata Presiden Jokowi seusai melakukan penanaman perdana kelapa genjah di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (11/8)

Mantan Wali Kota Surakarta itu menyampaikan pengembangan kelapa genjah sebar 1 juta batang dilakukan di beberapa daerah.

BACA JUGA: Kementan Siapkan Strategi Jitu untuk Penuhi Kebutuhan Gula Nasional

Solo Raya menjadi salah satu lokasi pengembangannya, yakni Kabupaten Sukoharjo sebanyak 110 ribu batang, Karanganyar 59 ribu batang, dan Kabupaten Boyolali sebanyak 58 ribu batang.

"Ini baru di mulai di sini. Provinsi-provinsi lain yang baik ditanami kelapa nanti kita tanami, targetnya satu juta batang," sebut Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi menegaskan pengembangan kelapa genjah memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga masyarakat perlu didorong untuk menanamnya.

Kelapa genjah sudah dapat berbuah pada usia tanam 2,5 hingga 3 tahun dengan jumlah buah per pohon per tahunnya mencapai 140 hingga 180 butir.

"Kita mulai petik buahnya dalam satu tahun perkiraan bisa mencapai 120 sampai 180 buah kelapa dan kalau kita menanam secara nasional 1 juta maka kalikan saja jadinya berapa," terang Jokowi.

Di tempat yang sama, Mentan SYL mengatakan ke depan menghadapi tantangan khususnya dalam masalah-masalah pangan dunia harus ada langkah extradiordinary.

Langkah dimaksud di antaranya lahan-lahan pekarangan dan lahan kosong di tiap kabupaten hingga provinsi dapat didukung agar ada komoditas dan varietas tambahan yang bisa menambah pendapatan rakyat.

"Karena itu hari ini kami diminta Bapak Presiden mempersiapkan satu juta kelapa," kata Mentan SYL.

Sambil menunggu kelapa berbuah, lanjut Mentan SYL, di antara tanaman kelapa bisa tanami jagung dan kedelai.

"Sehingga setiap 100 hari sambil menunggu kelapa petani tetap ada pendapatan," ujarnya.

Kedua, sambung Mentan SYL, di lahan pekarangan masyarakat terutama di Pulau Jawa yang semakin hari semakin bertambah penduduk disarankan dapat ditanami tanaman kebutuhan pangan.

Misalnya cabai, nanas dan tanaman lainnya yang dapat dikembangkan di polybag atau pot.

"Paling tidak dari tanaman yang mereka tanam belanja pangan turun karena dapat dipenuhi sendiri. Pengeluaran berkurang dan pendapatan rumah tangga bertambah," pungkas Mentan SYL. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler