Didemo FPI Cs, Duta Besar India Bilang Begini

Jumat, 06 Maret 2020 – 23:47 WIB
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat memberikan keterangan usai aksi demo di depan Kantor Kedutaan Besar India, di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3). Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty

jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat mengapresiasi aparat kepolisian yang telah mengawal pelaksanaan unjuk rasa FPI dan sejumlah ormas Islam lainnya di kantor Kedutaan Besar, di Jalan Rasunan Said yang berjalan tanpa anarkis, Jumat (6/3).

"Saya menyampaikan apresiasi penghargaan kepada kepolisian dan pihak lainnya karena pertama kalinya melihat fungsi polisi dalam keadaaan seperti ini dalam menjaga keamanan," kata Pradeep dihadapan wartawan saat ditemui usai unjuk rasa.

BACA JUGA: FPI Cs Serahkan Surat Pernyataan ke Kedubes India, Berikut Isinya

Selain kepada kepolisian, Pradeep juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia yang telah bekerja sama dengan pihak lain untuk melindungi kedutaan.

"Berikutnya saya mengapresiasi kepada Kementeri Luar Negeri karena seketika mereka tau bahwa akan ada protes di Kedutaan India, seketika itu juga Kemlu bekerja bersama lembaga lainnya untuk melindungi kedutaan yang tidak melanggar Konvensi Wina yang sudah disepakati," kata Pradeep dibantu oleh penterjemah.

BACA JUGA: Nama Raam Punjabi Disindir Massa Aksi FPI dan PA 212 di Kedubes India

Sebelumnya ratusan massa aksi dari sejumlah organisasi masyarakat Muslim melakukan unjuk rasa memprotes pembantaian terhadap warga Muslim di India.

Unjuk rasa dilakukan setelah shalat Jumat, dalam orasinya massa mendesak Kedutaan India untuk menyerukan penghentian diskriminatif dan persekusi kepada warga muslim India.

BACA JUGA: Pintu Kedubes Digembok, Massa FPI Cs Gagal Temui Perwakilan Kedubes India

Massa juga meminta pemerintah India untuk menyeret pihak-pihak yang membiarkan pertikaian terjadi di India sejak undang-undang kewarganegaraan disahkan.

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung kondusif, pengamanan juga dilakukan secara humanis, polisi anti huru hara hanya berjaga-jaga tanpa menggunakan peralatan huru hara.

Menanggapi isu yang berkembang saat ini, menurut Pradeep, India adalah negara manjemuk, sehingga wajar jika ada pihak-pihak berkompetisi satu sama lain.

"Yang disayangkan kompetisi itu kadang-kadang terjadi gesekan dan itu sebenarnya di luar kewajaran, bukan hanya di India, di Indonesia juga terjadi, jadi itu inti dari masyarakat majemuk," kata Pradeep.

Walau berlangsung kondusif, unjuk rasa sempat diwarnai dengan pembakaran kain yang menyerupai bendera India. Aksi tersebut dilakukan para demonstran sebagai bentuk kekecewaan karena pihak Kedutaan Besar India tidak mau menemui perwakilan pengunjuk rasa untuk menyampaikam tuntutannya secara langsung. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler