jpnn.com, JAKARTA - Pakar ekonomi Didik J Rachbini berkicau di media sosial Twitter, mengkritik rezim penguasa saat ini.
Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini menyayangkan kekuasaan yang belakangan terkesan semakin otoriter.
BACA JUGA: Perintah Mabes Polri ke Polres Sula terkait Kasus Ismail Diciduk
"Salam pagi teman, sahabat... Hari cerah tapi sayang kekuasaan semakin mendung, otoriter," kicau @DJRachbini, Jumat (19/6).
Dalam kicauannya, Didik menyertakan tangkapan layar unggahan di akun Facebook/Didik J.Rachbini.
BACA JUGA: Ismail Diciduk Polisi, Alissa Wahid Ingat Kalimat Tito Karnavian
Dia menyebut virus Corona (COVID-19) melahirkan tiga hal yang berbahaya.
"Covid-19 di sini melahirkan 3 hal yang lebih berbahaya: 1. Melahirkan penguasa otoriter. 2. Tidak pakai nalar akademik: menolak data, kasus tinggi PSBB dibuka. 3. Kebijakan kesehatan bebas liberal: herd immunity terselubung, mematikan rakyat," tuturnya.
BACA JUGA: Penjelasan Terbaru Kemendikbud soal Kabar Mapel Agama Dilebur dengan PKN
Pada kicauan berikutnya, Didik menyindir aparat hukum yang menurutnya terlalu gampang main tangkap.
"Semakin gampang main tangkap, kalau dikritik keras baru dilepas. Kritik rakyat diberangus," kicau @DJRachbini.
Didik menautkan sebuah berita dalam kicauannya.
Berita tersebut mengangkat judul 'Pria Ditangkap Polisi Usai Posting Guyonan Gus Dur, Alissa Wahid Ungkit Keteladanan Tito Karnavian'.
"Lama-lama ketawa diberangus juga. Kata Yenni aparat sensitif, betul kalau itu pergaulan. Kalau dalam kekuasaan ini watak otoriter," kicau @DJRachbini kemudian. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang