jpnn.com - JPNN.com - Kegaduhan luar biasa yang muncul akibat Pilkada DKI 2017 berbanding terbalik dengan kualitas program yang ditawarkan pasangan calon. Malahan, sebagian besar program yang digembar-gemborkan ketiga pasangan calon sejauh ini masih belum konkrit.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang mengungkapkan sejak ketiga kandidat ditetapkan menjadi calon gubernur dan wakil gubernur, belum ada program yang mampu menarik masyarakat.
BACA JUGA: Anies Janjikan Pendidikan Berkualitas Bagi Warga Miskin
"Belum cukup terlihat dengan gamblang, menurut saya gagasannya masih mengawang-ngawang karena itu perlu di eksplorasi lebih dalam sampai ke hal yang sangat konkrit dan nyata," kata Sebastian dalam diskusi di kawasan Sarinah, Jakarta, Selasa (3/12).
Selain itu kata dia, Pilkada DKI 2017 juga minim isu dugaan pelanggaran yang dilakukan tim sukses kandidat calon kepala daerah.
BACA JUGA: Sandi Akui Akan Ada Penggusuran, Tapi...
Sebab seluruh informasi tertutup oleh kasus besar menyangkut agama yang sangat merugikan masyarakat dalam menentukan pilihannya.
"Kita mesti punya imajinasi tentang pemimpin seperti apa yang layak memimpin ibu kota negara ini. Sekarang ini imajinasi publik sangat miskin, tenggelam dengan isu yang ada dan yang paling dirugikan itu masyarakat sendiri," ujarnya.
BACA JUGA: Anies Pengin Debat dengan Calon Lain, Bukan Panelis
Dalam kesempatan sama, Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai bahwa Pilkada DKI 2017 'kurang greget'.
Sebab hingga satu bulan menjelang hari pemungutan suara, isu yang masih dominan masih soal agama.
Terutama seputar kasus penistaan agama yang menjerat petahana Basuki T Purnama alias Ahok.
Dia mengaku kecewa. Pasalnya, di saat petahana disibukkan isu agama, pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, maupun Anies Baswedan-Sandiaga Uno terbukti tak bisa menawarkan gagasan-gagasan cemerlang yang bermanfaat bagi warga Jakarta.
Malahan, kedua pasangan itu ikut-ikutan memanfaatkan isu agama untuk menarik simpati.
"Secara pribadi saya merasa sedih dengan hal ini, dua kandidat lain tidak mampu menarik isu agama ke isu-isu yang rasional malah mereka seperti menikmati isu agama ini," ungkapnya menambahkan.
Dia mengingatkan para kandidat harus fokus memperjualbelikan ide dan gagasan. Dikatakannya, Pilkada adalah soal siapa yang idenya bisa menangulangi persoalan-persoalan warga.
"Yang kedua mereka harus lebih banyak membicarakan solusi ketimbang ketemu dengan masyarakat. Melalui forum debat membahasa tentang gagasan kedepannya tentang isu yang ada. Isu tidak terlalu banyak di Jakarta seperti macet, banjir reklamasi, penganguran, pengusuran," katanya. (prs/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies: FPI Warga Jakarta Juga, Harus Dirangkul
Redaktur & Reporter : Adil