Diduga Ada Operasi Intelijen di Balik Kerusuhan di Manokwari dan Video UAS

Selasa, 20 Agustus 2019 – 10:19 WIB
Ustaz Abdul Somad. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Gerakan Optimis (GO) Indonesia Frans Meroga mensinyalir ada operasi intelijen dari pihak luar di balik peristiwa kerusuhan di Manokwari yang meluas hingga ke Sorong, Senin (19/8). Pihak luar itu ingin mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,

"GO Indonesia dan tim khusus kami mencium adanya indikasi intelijen dalam kerusuhan Papua ini. GO Indonesia mengimbau masyarakat Papua jangan mau dan jangan lengah atas skenario intelijen pihak lawan ini," ujar Frans di Jakarta, Selasa (20/8).

BACA JUGA: Khofifah Lantunkan Aku Papua Demi NKRI

Menurut Frans, dugaan adanya operasi intelijen pihak tertentu mulai terendus sejak ramainya taruna Angkatan Darat Enzo yang dikaitkan dengan salah satu organisasi terlarang.

Frans menyatakan GO Indonesia mensinyalir ada pihak tertentu yang ingin menjadikan Enzo martir, sehingga menciptakan narasi negatif mengenai Enzo agar dirinya dipecat dari akademi militer.

BACA JUGA: Kerusuhan di Papua, Airnav Siapkan Sejumlah Rencana Pengalihan Penerbangan

"Kita bersyukur TNI tidak terkecoh dengan taktik intelijen musuh sehingga TNI tetap pertahankan Enzo. Kami bangga pada profesionalitas TNI," ucapnya.

BACA JUGA: Papua Memanas, Megawati Soekarnoputri Keluarkan Instruksi

BACA JUGA: Merespons Dua Peristiwa, Gerakan Satu Bangsa: Pancasila dan NKRI Sedang Diuji

Setelah kasus Enzo, kata Frans kemudian, muncul kemudian kasus video dugaan pelecehan simbol agama oleh UAS, hingga kemudian asrama mahasiswa Papua digeruduk.

"Coba lihat rangkaian perisitiwa Enzo, video UAS, hingga kerusuhan di Manokwari, indikasi itu jelas. Indonesia sedang jadi target operasi intelijen. Tetapi tenang saja, Polri dan TNI jauh lebih hebat dari dalang di balik semua ini," katanya.

Lebih lanjut Frans mengatakan, suku Papua, Jawa, Batak, etnis Tionghoa, Dayak dan semua suku yang ada di Indonesia merupakan satu kesatuan dan saudara se-kandung. Karena itu, semua pihak sebaiknya saling menjaga satu sama lain.

"Wahai saudara-saudari kandungku di Papua, kami di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan semua daerah di Indonesia akan bersama-sama kalian mengatasi tantangan ini. Kami akan berdiri bersama dengan kalian di Papua," pungkas Frans. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Surya Paloh Minta Media Asing Tak Rusak Citra Indonesia dengan Berita Papua


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler