Diduga Ada yang Mendanai Pilot Anton Gobay Jual-Beli Senjata Api

Rabu, 25 Januari 2023 – 17:48 WIB
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pilot di Filipina warga negara Indonesia (WNI) Anton Gobay ditangkap atas kepemilikan senjata api berkekuatan tinggi secara ilegal.

Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto curiga adanya sumber pendanaan yang membiayai Anton Gobay.

BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Irjen Dedi soal Pilot Asal Papua Ditangkap Polisi Filipina

Agus mengatakan pihaknya menindaklanjuti kasus penangkapan WNI tersebut dengan menelusuri sumber keuangan Anton Gobay.

"Yang pasti akan ditelusuri duitnya dari mana," kata Agus ditemui seusai pemberian penghargaan kepada personel Direktorat Tindak Pidana Narkoba di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu.

BACA JUGA: Pilot WNI Ditangkap Polisi Filipina, Bukan Kasus Narkoba, Ini Penjelasan Irjen Dedi Prasetyo

Sejak ditangkap Sabtu (7/1) oleh Kepolisian Manila, Anton Gobay telah diajukan ke pengadilan setempat untuk disidangkan pada Jumat (13/1).

Menurut Agus, perkembangan penegakan hukum terhadap Anton Gobay masih berproses di Filipina.

BACA JUGA: 5 Fakta Pembunuhan Siswi SMP di Sukoharjo, Poin 4, Oalah

"Masih diproses di sana (Filipina)," ucap jenderal bintang tiga tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Anton Gobay yang berprofesi sebagai pilot di Filipina membeli belasan senjata dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina.

Belasan senjata itu terdiri atas 10 pucuk senjata api laras panjang jenis MA kaliber (5,56) senilai 50 ribu peso tanpa amunisi atau sekitar Rp 13,8 juta (kurs rupiah Rp 276,4).

Kemudian dua pucuk senjata api laras pendek merk Ingram (9 mm), senilai 45 ribu peso tanpa amunisi atau sekitar Rp 12 juta.

Senjata api tersebut dibeli untuk dijual kembali ke Papua karena bisnis jual beli senjata api di daerah tersebut menjanjikan.

Tujuan Anton Gobay membeli senjata api, yaitu aspek bisnis karena penjualan senjata api sangat menjanjikan di Papua.

Dari pengakuan Anton Gobay apabila senjata api yang dibelinya dari Danao City berhasil lolos masuk ke Papua, maka akan dijual kepada siapa pun yang sanggup membeli dengan harga tertinggi.

Anton Gobay mengetahui orang-orang di Danao City memiliki kemampuan memproduksi, merakit dan memodifikasi senjata api, serta menjualnya jika telah disepakati harga yang ditawarkan sesuai dengan jenis senjatanya.

Hasil wawancara tim Polri dan tim KBRI bersama-sama dengan Philippines Regional Intelligence Division, Mindanao Intelligence Task Group of Philippines Immigration (MITG), dan National Intelligence Coordination Agencies (NICA) terungkap, Anton Gobay berangkat ke Filipina pada bulan September 2022 melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Bandara Internasional Ninoy, Filipina.

Penerbangan yang digunakan Anton Gobay sempat transit di Malaysia.

Setibanya di Filipina, Anton Gobay lalu pergi dari Manila menuju Danao City melalui rute Leite pada bulan Desember 2022. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Tim SAR Masih Evakuasi Penumpang


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler