Diduga Avtur Menetes, Lion Air Tertahan 2 Jam di Tarakan

Rabu, 09 September 2015 – 00:01 WIB
Petugas memeriksa pesawat Lion Air sebelum memastikan aman untuk terbang dari Tarakan ke Balikpapan, Selasa (8/9). Foto: Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com - TARAKAN - Pesawat Lion Air yang bersiap terbang menuju Balikpapan tertahan dua jam di Bandara Juwata Tarakan, Selasa (8/9). Pasalnya, pesawat dengan nomor penerbangan JT 0673 yang dijadwalkan terbang pukul 06.00 Wita diiinformasikan mengalami trouble pada mesin.

“Penumpang kami yang terhormat, kami memohon maaf karena terjadi kerusakan pada salah satu mesin sebelah kanan. Atas ketidaknyamanan ini kami memohon maaf,” kata Osmar, pilot pesawat melalui pengeras suara.

BACA JUGA: Mantan Sekda Bantah Tudingan Gubernur Rano Karno

Penumpang yang sudah berada di dalam pesawat  diminta untuk turun dan menunggu di ruang terminal bandara.

“Perkiraan waktu perbaikan sekitar satu jam. Penumpang silakan menunggu di terminal,” pinta seorang pramugari.

BACA JUGA: Minta Status Darurat Asap, Eh... Ditolak, Ini Alasannya

Pada pukul 06.35 Wita, seluruh penumpang turun dari pesawat dan diminta untuk membawa serta seluruh barang bawaan di kabin pesawat.

“Yang kami khawatirkan connecting flight ke pesawat Garuda di Balikpapan,” ujar Dicky, penumpang yang akan melanjutkan penerbangan dari Balikpapan tujuan Banjarmasin.

BACA JUGA: Asap Makin Pekat, Libur Sekolah Diperpanjang

Dicky harus transit di Balikpapan dan melanjutkan penerbangan selanjutnya tepat pukul 09.20 Wita menggunakan Garuda Indonesia.

Radar Tarakan (Grup JPNN.com) melaporkan, penyebab tertundanya penerbangan Lion Air menuju Balikpapan diduga disebabkan adanya fuel atau bahan bakar avtur yang menetes pada mesin bagian kanan.

“Sepertinya ada fuel yang menetes,” kata Syamsul Banri, Kepala Bandara Juwata Tarakan yang juga ikut dalam penerbangan tersebut.

Pukul 08.05 Wita, seluruh penumpang kembali menaiki pesawat yang sama. Aroma avtur tercium sangat menyengat saat turun dari bus hingga ke tangga pesawat. Bahkan bekas tetesan yang diduga avtur, masih terlihat jelas di bawah mesin sebelah kanan pesawat. 16 menit kemudian pesawat baru dinyatakan aman untuk diterbangkan.

Pelayanan dari maskapai Lion Air ini tidak cukup hanya di situ. Setibanya di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan sekitar pukul 10.20 Wita, petugas apron Lion Air belum menyiapkan bus untuk penumpang. Alhasil, penumpang menunggu berpanas-panasan di bawah tangga pesawat.

“Semua bus penuh, Mas. Harap bersabar ya,” ujar Agung, petugas darat.

Hampir 20 menit menunggu dengan kondisi kepanasan, seluruh penumpang mulai gerah dengan pelayanan Lion Air.

"Ayo kita jalan saja daripada dijemur di sini,” kata Mutia, seorang penumpang.

Akhirnya semua penumpang memilih berjalan kaki melalui ground bagian palayanan bagasi.

“Kecewa saya, gara-gara delay ini, penerbangan Garuda ke Banjarmasin terlambat dan tidak ada kompensasi dari Lion,” cetus Dicky.(ddq/ris/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota KPU Kepahiang Ditusuk, Biaya Berobat Tanggung Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler